Wis Tekan Ngendi Uripmu?

Siluete Petruk -Semar pada wuwungan rumah warga Desa Kampung Ngawen. Foto: SG.

Wis tekan ngendi uripmu? Sedulur-sedulur, berikut ini ada 11 falsafah tradisional yang tetap up to date untuk menelisik diri kita dan bagaimana kehidupan kita.

1. MASKUMAMBANG. Simbol fase roh/kandungan di mana kita masih mengapung “KUMAMBANG” di alam roh dan kemudian di dalam kandungan yang gelap.

2. MIJIL. Mijil yang artinya kita keluar. Ini adalah fase bayi, di mana kita mengenal kehidupan dunia dan kita belajar bertahan di alam baru.

3. SINOM. Sinom adalah masa muda. Masa di mana kita tumbuh berkembang mengenal hal-hal yang baru.

4. KINANTI. Masa pencarian jati diri, pencarian cita cita dan makna diri.

5. ASMARADHANA. Fase paling dinamik dan berapi api dalam pencarian cinta dan teman hidup.

6. GAMBUH. Fase dimulainya kehidupan keluarga dengan ikatan pernikahan suci (gambuh).

7. DANDANG GULA. Puncak kesuksesan fisik dan materi (dandang=bejana). Namun, selain kenikmatan gula (manis)seharusnya diimbangi kekuatan rohani dan spiritual.

8. DURMA. Di mana kita hidup banyak derma untuk orang lain, bukan mencari kenikmatan hidup lagi.

9. PANGKUR. Fase uzlah (pangkur = menghindar), menyepi, mendekatkan diri pada Gusti, menjauhkan diri dari gemerlap kehidupan.

10. MEGATRUH. Penutup kehidupan dunia, di mana roh meninggalkan badan dan awal perjalanan menuju keabadian.

11. PUCUNG. Kembali pada Gusti Kang Murbeng Dumadi. Diawali jadi pocong yang berisi pertanyaan. Ini adalah fase menuju kebahagiaan sejati bertemu dengan yang maha suci.

Mugi migunani dumateng sedulur sedaya. Maturnuwun.

Facebook Comments Box

Pos terkait