Ayo Kenali Karakteristik Hujan

Hujan. Dok: Wartaekonomi.

Hujan sesungguhnya bukan termasuk sesuatu hal asing dalam kehidupan kita. Namun, dalam kenyataannya, masih ada banyak di antara kita yang suka mengeluh perkara hujan. Hujan sangat dirindukan ketika musim kering. Sebaliknya, masih ada yang mengeluh hujan dijadikan alasan untuk tidak bekerja atau bepergian.

Walaupun hujan bukan termasuk salah satu peristiwa fenomena alam yang menakjubkan, tetapi hujan merupakan peristiwa fenomena alam yang sering terjadi. Hujan umumnya berupa jatuhan butir-butir air hasil dari proses kondensasi dari udara di lapisan atmosfer ke permukaan bumi yang merupakan salah satu planet di tata surya.

Bacaan Lainnya

Jenis Hujan

Terdapat beberapa jenis hujan yang dibagi berdasarkan karakteristiknya, misalnya:

  • Hujan Zenithal, yang merupakan  tanda adanya siklus hidrologi,
  • Hujan Muson, yang disebabkan oleh adanya angin muson barat,
  • Hujan Frontal, yang terjadi karena terdapat pertemuan massa udara yang berbeda,
  • Hujan Siklonal, yang terjadi di wilayah pada garis khatulistiwa yang disebabkan karena udara panas, suhu lingkungan tinggi dan angin besar yang berputar- putar,
  • Hujan Orografis, yang biasanya terjadi di wilayah pegunungan,
  • Hujan Es, yang merupakan hujan yang jatuh bukan merupakan titik air dalam bentuk cair  tetapi merupakan titik air dalam bentuk es karena terpengaruh oleh suhu di udara,
  • dan masih banyak lagi jenis – jenis hujan lainnya.

Selain jenis – jenis hujan diatas, hujan juga dapat dibuat oleh manusia. Hujan tersebut dinamakan hujan buatan. Hujan buatan dapat dibuat oleh manusia dengan cara menaburkan bahan kimia yang disebut dengan Argentium lodida ke dalam awan yang berfungsi untuk mempercepat pembentukan awan sehingga dapat terjadi hujan. biasanya hujan dibuat oleh manusia guna mengatasi musim kemarau yang berkepanjangan.

Umumnya proses terjadinya hujan pada jenis-jenis hujan tersebut adalah sama.

  • Dimulai dari adanya penguapan jenis-jenis air oleh matahari yang terjadi di samudera, di macam-macam laut, di sungai, di macam – macam danau, atau pada makhluk hidup dan benda lain yang mengalami penguapan.
  • Lalu terjadi kondensasi yang menghasilkan titik-titik air air yang disebut dengan embun. Embun tersebut berkumpul dan memadat sehingga membentuk awan. Awan yang terbentuk akan bergerak ke tempat lain dengan bantuan angin. Besar kecilnya awan yang terbentuk juga dapat dipengaruhi oleh angin karena angin dapat membantu awan bergerak ke tempat lain yang memungkinkan untuk awan yang dibawa bertemu dengan awan lain lalu menyatu dan membentuk awan yang lebih besar.
  • Titik-titik air di dalam awan ini akan menggabungkan diri dan semakin membesar akibat adanya turbulensi udara. Ketika titik-titik air di dalam awan tersebut massa nya sudah lebih berat dari udara dan karena adanya gaya gravitasi bumi, maka titik-titik air tersebut akan jatuh yang dimana peristiwa ini kita sebut dengan hujan.

Ciri-Ciri Hujan

Hujan memiliki karakteristik yang ditimbulkan baik sebelum, saat terjadinya maupun setelah terjadi hujan. Karakteristik hujan tersebut antara lain adalah:

  1. Sebelum terjadi hujan, biasanya terdapat ciri-ciri yang nampak, seperti langit yang mendung, suhu disekitar menjadi panas walapun langit mendung, angin yang cukup besar, beberapa burung akan terlihat terbang berputar – putar diatas sarangnya ketika akan turun hujan, dan lain sebagainya.
  2. Titik-titik hujan yang jatuh ke permukaan bumi umumnya memiliki jari-jari sekitar 5-20 mm dan jatuh dengan kecepatan rata-rata 0,01 – 5 cm perdetik,
  3. Besar kecilnya titik-titik hujan dapat tergantung dari pengembunan partikel asap atau adanya tabrakan antara titik-titik hujan dengan air tawar,
  4. Tidak semua titik-titik air hujan yang terbentuk di awan dan jatuh, akan sampai ke permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh karena kecepatan aliran udara ke atas jauh lebih tinggi dan juga karena adanya lapisan udara yang lebih hangat dibawah titik-titik hujan yang jatuh sehingga mengakibatkan sebagian titik-titik air tersebut mengalami penguapan kembali bukan jatuh ke permukaan.
  5. Setelah terjadi hujan biasanya akan terbentuk pelangi karena adanya proses pembiasan cahaya,
  6. Besar kecilnya curah hujan yang terjadi di bumi dapat dipengaruhi oleh garis lintang pada suatu daerah,
  7. Curah hujan yang sangat tinggi bisa mencapai diatas 100 mm per harinya. Misalnya seperti pada wilayah iklim di Indonesia yang memiliki curah hujan yang tinggi,
  8. Pada dasarnya awan yang membawa titik-titik air penyebab hujan ini berwarna putih, tetapi jika semakin banyak butiran awan yang terkumpul, maka warna awan akan berubah menjadi abu-abu yang biasa kita sebut dengan awan mendung,
  9. Pada kenyataannya, hujan tidak selalu berupa air yang jatuh, tetapi bisa juga abu vulkanik yang jatuh yang biasa kita sebut sebagai hujan abu yang menjadi salah satu dampak letusan gunung berapi atau bisa juga meteor yang jatuh, yang biasa kita sebut sebagai hujan meteor yang umumnya terjadi di sistem tata surya.
Facebook Comments Box

Pos terkait