Kali Gunungbang adalah mata air yang terdapat di Dusun Gunungbang Desa Bejiharjo Karangmojo Gunungkidul. Sumber air ini berada di sebelah timur laut tak jauh dari kawasan wisata Goa Pindul.
Bagi masyarakat tradisional, Kali Gunungbang ini sangat dikenal karena ritual bersih kali di tempat ini menjadi patokan untuk dapat segera digelarnya tradisi bersih kali di dusun lainnya. Artinya, apabila telah digelar upacara bersih kali di tempat ini, maka hal ini menjadi tanda segera dapat dimulainya bersih kali di tempat lain. Ritual bersih kali di Kali Gunungbang digelar setahun sekali. Bersih kali dilaksanakan pada hari Senin Pahing setelah para among tani selesai musim panen “pari gaga”.
Secara hidrologis, Kali Gunungbang atau lebih tepatnya mata air di tempat ini terjadi secara alamiah karena air dalam tanah (lapis akuifer tanah) keluar ke permukaan tanah melalui celah-celah batuan pada sebuah cekungan tanah. Jadi, elevasi cekungan tanah tempat keluarnya air tersebut memang elevasinya lebih rendah dibandingkan daerah tangkapan air yang berada di sisi selatan dari mata air tersebut.
Kawasan di sisi selatan ini merupakan daerah tangkapan air dan muncul mata air atau sungai pada beberapa lokasi, slah satunya di mata air Gunungbang ini. Adapun, area cekungan tanah di tempat ini semakin rendah ke arah utara dan berakhir di badan aliran Kali Oya sejarak sekitar 100 meter di sebelah utara Kali Gunungbang.
Pandangan secara tradisional dan telah menjadi cerita tutur masyarakat setempat yang masih dipelihara sampai saat ini, bahwa terjadinya Kali Gunungbang adalah karena kesaktian leluhur yang dikenal sebagai Mbah Kyai Sejati. Dari tongkat yang ditancapkan, muncullah mata air yang dinamakan Sumur Lanang, kemudian tak jauh dari tempat tersebut muncul mata air lainnya yang diberi nama Sumur Wadon, dan sisa aliran air dari kedua sumur tersebut diberi nama Comberan.
Beruntung, saat menengok Kali Gunungbang ini, kami bisa menemui Mbah Sandiyo, sesepuh dusun sekaligus juru kunci Kali Gunungbang. Simbah sepuh bernama lengkap Sandiyo Somenggolo berusia 112 tahun ini bersedia menerangkan secara detail sejarah terjadinya Kali Gunungbang berikut tradisi bersih kali yang tetap dijaga kelestariannya oleh masyarakat sampai saat ini.
Selesai menerangkan sejarah Kali Gunungbang, Mbah Sandiyo juga mengantarkan kami kembali ke Kali Gunungbang. Kami serombongan serasa mendapatkan “kuliah lapangan” di lokasi Kali Gunungbang. Sungguh bersyukur, kami berkesempatan mendapatkan penjelasan langsung dari tokoh sepuh pelestari tradisi bersih kali ini.
Pengen ikuti obrolan asyik bersama Mbah Sandiyo? Klik link youtube berikut: