Mengenali Perbedaan Sapi, Kerbau, dan Banteng

Kerbau (tedong) adalah ternak paling berharga di Tanah Toraja. Dok: id.geoview.
Banteng jawa di Taman Nasional Baluran. Dok: Mongabay.

Banteng

Banteng memiliki nama ilmiah Bos Javanicus. Banteng memiliki genus yang sama dengan sapi. Banteng dapat mencapai tinggi sekitar 1,6 m pada bagian pundaknya dan panjang badan 2,3 m. Berat banteng jantan biasanya sekitar 680-810 kg sedangkan betinanya lebih ringan.

Bacaan Lainnya

Banteng memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan sapi, yakni bagian putih pada kaki bagian bawah dan pantat, punuk putih, serta warna putih di sekitar mata dan moncongnya.

Banteng jantan memiliki kulit berwarna biru-hitam atau coklat gelap. Tanduknya panjang melengkung ke atas, dan punuk di bagian pundak. Sementara, betinanya memiliki kulit warna coklat kemerahan, tanduk pendek yang mengarah ke dalam dan tidak berpunuk.

Banteng umumnya aktif baik malam maupun siang hari. Tapi pada daerah pemukiman manusia, mereka beradaptasi sebagai hewan nokturnal.

Banteng memiliki kecenderungan untuk berkelompok pada kawanan berjumlah dua sampai tiga puluh ekor.Banteng telah didomestikasi di beberapa daerah di Asia Tenggara dan Australia dan dikenal sebagai sapi Bali. Sapi Bali merupakan sumber daya genetik hewan asli Indonesia, karena kerabat liarnya ada di Indonesia.

Sapi Bali di daerah Karangasem Bali. Dok: Balipost.

Keunggulan sapi Bali di antaranya memiliki efisiensi reproduksi yang tinggi, daging dan karkasnya berkualitas baik dan persentase karkasnya tinggi (bisa mencapai 57%), memiliki daya adaptasi terhadap lingkungan yang sangat baik.

Yang tidak kalah penting, dari sapi Bali adalah kemampuannya menggunakan sumber pakan yang terbatas.

***

Referensi: Peternakan, Unggul Widyoseno.

Facebook Comments Box

Pos terkait