Mengoptimalkan Kecerdasan Anak

Anak sedang bermain air hujan. Foto: Ummi Azzura.
Anak sedang bermain air hujan. Foto: Ummi Azzura.

Manusia diciptakan paling sempurna di antara makhluk Tuhan. Manusia dianugerahi kecerdasan akal dan pikiran serta hati untuk berbeda dengan mahkluk lainnya. Dengan akal, pikiran, dan hati inilah manuisa memiliki lebih tinggi derajatnya. Dengan begitu, manusia memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Lebih cerdas dengan pikiran dan lebih kreatif dengan segala kemampuan keterampilannya.

Jadi tidak heran jika di dunia ini banyak ilmuwan yang menemukan ilmu baru. Banyak orang mampu mengajarkan hal-hal baik kepada makhluk lain seperti hewan. Mereka melatih hewan-hewan tersebut dengan segala kemampuan ilmunya dari hasil kecerdasannya berpikir. Meskipun kadangkala, manusia perlu belajar dengan segala tingkah laku hewan. Di mana hewan memiliki rasa kasih sayang yang tinggi terhadap sesama makhluk dan kepada makhluk lain termasuk kepada manusia.

Bacaan Lainnya

Ada banyak kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, namun bisa dikelompokkan dalam 5 kecerdasan. 1) Kecerdasan Linguistik. Dalam hal ini manusia memiliki kecerdasan dalam berbahasa. Baik itu belajar bunyi bahasa, pemaknaan, dan fungsi itu sendiri. Biasanya kecerdasan ini akan muncul sejak awal masa kanak-kanak dan tetap akan berlanjut sampai usia lanjut. Bagi seseorang yang memiliki kecerdasan ini kecenderungannya akan menjadi seorang orator atau penulis.

2) Kecerdasan Matematis Logis. Jika kita temui orang dengan segala pola pikirnya yang logis, maka dia termasuk seseorang yang memiliki kecerdasan logis. Dalam berpikir dia memiliki kepekaan dalam mencerna suatu permasalahan. Pola-pola berpikir yang logis. Pola alur berpikirnya panjang dengan saling menghubungkan fakta-fakta logis menjadi sebuah peristiwa yang logis pula. Kecerdasan matematis ini muncul saat anak mulai memasuki usia remaja. Kemudian dia akan tumbuh menjadi seorang ilmuwan dan bisa jadi ahli Matematika. Namun perlu disadari bahwa setelah usia empat puluh, kecerdasan ini akan menurun dengan sendirinya.

3) Kecerdasan Spasial. Orang dengan tipe kecerdasan spasial ini banyak kita temui di lingkungan kita. Semisal kita bertemu teman sebagai seorang seniman dengan segala kemampuannya memersepsi, merasakan apa yang dilihat (visual) dan apa yang ada dalam ruang di sekitarnya (spasial), maka dia memiliki kecerdasan spasial. Namun orang dengan kecerdasan spasial ini tak selalu menjadi seorang seniman. Kemampuan merasakan sesuatu dengan akurat menggiring dirinya menjadi seorang arsitek. Dengan kemampuannya dia akan menjadi arsitek handal. Untuk menentukan apakah seseorang memiliki kecerdasan spasial dapat dilihat mulai dari kanak-kanak. Saat usia 9-10 tahun akan semakin terlihat dan kecerdasan ini akan bertahan hingga usia lanjut.

4) Kecerdasan Kinestetik Jasmani. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan yang dimiliki seseorang dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan mahir mengelola obyek yang ada. Pasti sudah bisa ditebak ya, orang dengan kecerdasan seperti ini akan menjalani profesi apa. Ya, orang dengan kecerdasan ini akan menjadi seorang penari, atlet, dan bahkan seorang seniman patung. Dengan kecerdasannya tersebut akan menghasilkan karya kerajinan tangan, kemampuan atletik, karya drama dan tarian, serta seni pahat sebagai seorang pematung.

5) Kecerdasan Musikal. Bagi calon ibu atau ayah sering memperdengarkan music kepada anaknya sejak masih dalam kandungan. Musik itu bisa musik klasik, music gamelan, dan sebagainya. Ada pula seorang muslim selalu memperdengarkan alunan bacaan alqur’an. Hal ini sangat berpengaruh kepada pertumbuhan kecerdasan anak saat lahir. Anak yang terbiasa mendengar musik sejak dalam kandungan, hingga lahirpun selalu mendengarnya akan memiliki kecerdasan musical. Dia akan mampu menciptakan dan mengapresiasi irama, nada, bentuk nada. Dia juga mampu mengapreasiasi music yang ia dengarkan. Orang dengan kecerdasan ini biasanya akan menjadi seorang penyanyi atau Komposer musik. Banyak terbukti dengan musik orang justru menjadi anak yang jenius.Kecerdasannya melampaui teman-teman sebaya. Sehingga dalam perkembangannya, ia sering mengalami perubahan-perubahan tak terduga. Baik dari segi musikalitas maupun perkembangan psikologisnya yang tak dipahami oleh orang dengan kecerdasan di bawahnya.

Nah lima kecerdasan di atas adalah kecerdasan yang sering dijumpai dalam kehidupan di sekitar kita. Ada orang dengan satu kemampuan kecerdasan. Namun ada pula orang dengan kecerdasan lebih dari satu (multi intelegensia). Hal ini harus dikenali sejak awal. Untuk itulah saat anak dalam perkembangan masa emasnya, orang tua harus benar-benar mendampingi anak supaya bisa mengarahkan anak kepada bakat minat sesuai dengan kecerdasannya. Jangan sampai melenceng dari kemampuannya. Hingga pada saat dewasa anak merasa benar-benar menjadi diri sendiri karena tepat dalam memilih karir dalam hidupnya.

Selain lima kecerdasan di atas masih ada lagi kecerdasan pada diri seseorang. Kecerdasan itu adalah 1) Kecerdasan Interpersonal. Orang dengan kecerdasan ini akan mampu merespon  dan mencerna secara tepat suasana hati, motivasi, dan keinginan orang lain. Orang dengan tipe seperti ini akan lebih peka terhadap orang lain. Memiliki simpati dan empati yang tinggi. Orang dengan kecerdasan interpersonal lebih tepat menjadi seorang konselor atau psikolog. Karena dia mampu memahami mimik muka dan simbol-simbol sosial. Hal ini dapat dilihat saat anak umur satu hingga tiga tahun. Bagi anak dengan kecerdasan interpersonal, saat usia emas ini sudah mampu menilai simbol-simbol sosial, seperti sedih, bahagia, dan sebagainya.

2) Kecerdasan Intrapersonal. Kecerdasan ini adalah kemampuan seseorang untuk memahami perasaan diri sendiri dan orang lain. Dia akan mudah memahami kelemahan dan kelebihan diri sendiri maupun orang lain. Psikoterapi sangat cocok sebagai profesi orang dengan kecerdasan intrapersonal. Sebagai seorang pemimpin keagamaan juga sangat cocok. Di mana pemimpin agama yang mampu memahami umatnya dan mampu menjadi panutan karena dia mampu mengendalikandirinya sendiri.

3) Kecerdasan Naturalis. Ilmuwan-ilmuwan yang banyak terjun langsung kea lam dengan meneliti binatang, hutan, gunung adalah orang dengan kecerdasan naturalis. Kemampuannya ini akan dapat membedakan spesies-spesies di alam. Mengetahui tentang  perkembangan tumbuhan, mitologi ruh binatang, dan masih banyak lagi. Terutama dalam bidang Biologi sangat dia kuasai. Biasanya sejak anak-anak kemampuan ini sudah muncul. Namun diperkuat setelah dia menempuh pendidikan di bangku sekolah hingga ia dewasa.

Bentuk-bentuk kecerdasan ini merupakan sebuah pemetaan kecerdasan seseorang agar dapat menjalani hidup sesuai dengan kemampuannya. Akan sangat bagus jika orang tua mampu memunculkan dan mengoptimalkan kecerdasan yang dimiliki anak sehingga anak memiliki kecerdasan lebih dari satu. Kecerdasan seseorang lebih dari satu akan bisa melejitkan karir seseorang dalam karir dan kehidupannya. Hal ini banyak terbukti, misalnya seniman yang memiliki kemampuan intrapersonal yang tinggi. Penulis yang memiliki kemampuan kinestetik jasmani. Bisa jadi seseorang memiliki kemampuan musikal yang tinggi namun memiliki kecintaan terhadap alam. Sehingga karya yang dihasilkan lebih banyak mengapreasiasi alam dan lingkungan.

Bagaimana Ayah, Bunda. Apakah kita sudah menemukan kecerdasan yang dimiliki anak-anak kita? Pasti sudah. Jika belum, harus digali dan dibimbing supaya kecerdasan yang ada tak terbuang sia-sia atau bahkan terpendam dalam-dalam di dasar pemikiran anak kita.   –Ummi Azzura Wijana-

Facebook Comments Box

Pos terkait