Penyakit Antraks: Mengenali, Mengobati, dan Pencegahannya

Siklus penyebaran bakteri antraks. Dok: sapibagus,com.

Pencegahan Antraks

Untuk mencegah timbulnya dan meluasnya penyakit antraks, di samping menjadi tugas pemerintah peran aktif dari masyarakat yang sangat dibutuhkan antara lain:

Bacaan Lainnya
  1. Apabila ada hewan menderita anthraks, hewan harus diasingkan, dilarang dipotong, sisa makanan dan tinja harus dikubur 2 – 2,5 meter.
  2. Hewan yang tersangka, tidak boleh dibawa ke tempat lain, dan dalam jangka waktu 14 hari tidak ada yang sakit hewan bisa dibebaskan.
  3. Bila ada hewan yang sakit maka di pintu menuju halaman dipasang tulisan “ Penyakit Hewan Menular Antraks”
  4. Bangkai hewan mati karena antraks harus dibakar habis atau dikubur dalam-dalam.
  5. Kandang dan semua alat-alat harus di-infektan/dibakar.
  6. Tindakan sanitasi terhadap orang yang kontak dengan hewan penderita untuk mencegah perluasannya.
  7. Dilarang keras memotong hewan yang berpenyakit antraks.
  8. Bila menjumpai hewan yang menunjukan gejala antraks harus segera lapor ke Dinas Peternakan atau instansi yang menangani peternakan di setiap kabupaten/kota.
  9. Masyarakat harus berhati-hati dalam mengkonsumsi daging harus dengan dimasak yang sempurna.

Penanganan

Secara umum, perawatan untuk penyakit antraks dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Biasanya penisilin, yang akan menghentikan pertumbuhan dan produksi toksin. Pemberian antitoksin akan mencegah pengikatan toksin terhadap sel. Terapi tambahan, seperti sedation (pemberian obat penenang).

Namun, pada level toksin sudah menyebar dalam pembuluh darah dan telah menempel pada jaringan maka toksin tidak dapat dinetralisasi dengan antibiotik apapun. Walaupun dengan pemberian antitoksin, antibiotik, atau terapi, pasien tentu mempunyai rasio kematian.

Untuk hewan yang diduga terkena antraks,t dapat dipilih salah satu dari perlakuan sebagai berikut :

  1. Penyuntikan antiserum dengan dosis pencegahan (hewan besar 20-30 ml, hewan kecil 10-1 ml)
  2. Penyuntikan antibiotika
  3. Penyuntikan kemoterapetika
  4. Penyuntikan antiserum dan antibiotika atau antiserum dan kemoterapetika.

Tentu untuk prosedur penyuntikan harus menggunakan saran dokter hewan supaya mudah ditangani.

Pengendalian Antraks

Dalam suatu wabah antraks mungkin dibenarkan untuk memindahkan hewan-hewan dari padang penggembalaan ke kandang terpisah untuk dilakukan pemeriksaan secara teliti sehari-hari. Riwayat tentang vaksin antraks merupakan riwayat yang panjang dan meliputi bakteri yang aman, namun kurang memberikan perlindungan, sampai vaksin-vaksin yang efektif namun berbahaya.

Vaksin yang sekarang banyak digunakan dalah vaksin spora avirulen dari Stern yang memiliki keamanan dan efektivitas tinggi. Vaksin tersebut dipersiapkan dari bakteri antraks yang tidak memiliki selubung. Vaksin tersebut merupakan vaksin hidup, sehingga pada pemberiannya tidak boleh dikombinasikan dengan pemberian antibiotika.

Di daerah yang biasa terjadi penyakit antraks, vaksinasi tahunan perlu diberikan.

****

Referensi: http://www.sapibagus.com/2016/10/28/ciri-ciri-dan-penanganan-penyakit-anthrax/

Facebook Comments Box

Pos terkait