Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul turut berpartisipasi dalam Pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 tingkat nasional di Kendari, Sulawesi Tenggara. Pameran nasional ini digelar oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Hari Pangan Sedunia (HPS) diperingati pada tanggal 16 Oktober. Tanggal tersebut dipilih karena merupakan hari terbentuknya badan pangan dunia atau FAO. Tahun ini Pemprov Sulawesi Tenggara terpilih menjadi tuan rumah rangkaian pelaksanaan HPS 2019.
Pameran HPS ke-39 dibuka oleh Menteri Pertanian Dr. Syarul Yasil Limpo SH, MSi didampingi Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH. Sebelumnya, telah membuka puncak acara peringatan HPS di Desa Pudambu Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan.
Tema yang diangkat pada pameran HPS kali ini adalah “Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045”. Pameran yang dipusatkan di Lapangan MTQ, Jl. Abunawas, Kota Kendari ini berlangsung pada tanggal 2 hingga 5 November 2019 lalu.
Stand dari berbagai instansi pusat hingga daerah menyemarakkan pameran tersebut. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul turut mengikuti pameran tersebut dengan memboyong aneka produk pertanian dari Gunungkidul. Keikutsertaan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul dalam pameran ini bertujuan untuk mengenalkan dan mempromosikan produk-produk lokal Gunungkidul hasil dari kelompok binaan dari Dinas Pertanian dan Pangan serta UMKM di Kabupaten Gunungkidul.
Berbagai produk olahan pangan lokal di tampilkan di stand Kabupaten Gunungkidul seperti olahan ubi kayu, cokelat, pisang, dan empon-empon. Produk yang ditonjolkan dari olahan ubi kayu, yaitu mie mocaf dengan inovasi rasa dan kemasan.
Pengunjung pameran sangat antusias dengan ragam komoditas yang ditampilkan dari Kabupaten Gunungkidul. Ikut sertanya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul di pameran tingkat nasional ini diharapkan produk-produk lokal Gunungkidul semakin dikenal oleh masyarakat seluruh Indonesia. Apalagi bahan-bahan lokal di Gunungkidul sangat banyak ragamnya. (Bara. Sumber: Er/Dpp-Gk).