Mangga Malam Watugajah adalah salah satu produk holtikultura dari Kecamatan Gedangsari Gunungkidul. Ciri khas mangga malam Watugajah, kalau sudah masak warnanya kuning, baunya sangat harum dan rasanya manis masam segar. Dengan karakter kulit buah yang tipis menjadikan kurang diminati oleh konsumen. Masalah yang dihadapi, harga jualnya sangat murah, karena akhir-akhir ini mulai tergeser dengan mangga jenis manalagi, arum manis, dan mangga madu yang juga berkembang di Kabupaten Gunungkidul.
Untuk meningkatkan harga jual, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul terlah berupaya dengan memberikan sentuhan penanganan pasca panen dan pemasaran yang lebih baik. Melalui Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, mangga malam yang semula di tingkat petani terjual dengan harga Rp 3.000,-/kg dengan penanganan pasca panen dan kemasan yang bagus akan meningkatkan harga isi 6 – 7 biji Rp 25.000,-/dus. Dengan cara seperti ini, diharapkan mangga malam akan kembali naik daun dan bisa bersaing dengan mangga jenis lain, karena dengan bentuk kemasan baru yang menarik bisa untuk oleh-oleh.
Proses penangan pasca panen dan mempercantik kemasan mangga malam dari Gedangsari ini dilakukan sebagai berikut:
- Mangga dipilih dari mangga yang sudah masak pohon (tidak boleh menggunakan karbid).
- Pengangkutan mangga menggunakan kotak kayu yang diberi alas jerami agar buah mangga tidak rusak.
- Dilakukan sortasi (pemilahan) mangga malam agar didapat mangga yang seragam, tidak rusak, dan tidak terlalu matang.
- Mangga dibersihkan dari getah, kotoran, debu, dll.
- Pemberian label Prima 3 dan pemberian lapisan jaring-jaring buah untuk mengurangi kerusakan
- Packing mangga tersebut sejumlah 6 – 7 biji dalam dus kemasan dengan berat 2 kg/dus.
- Mangga siap kirim.
Penanganan pasca panen ini dapat meningkatkan harga dan daya beli masyarakat terhadap Mangga Malam Gedangsari, salah satu produk asli Gunungkidul. (Bara, Sumber: Stw, DPP-GK).