SEPUTARGK.ID – Melihat kondisi sekarang ini, banyak para pelajar melakukan pembelajaran daring yang tidak lepas dari media platform belajar seperti halnya e-learning . Hal ini dilakukan agar para pelajar dapat mengakses pelajaran dengan mudah dan memudahkan para pelajar untuk belajar secara fleksibel. Tetapi, tidak sedikit para pelajar merasa jenuh karena kendala yang terjadi ketika mereka mengakses pelajaran. Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi pelajar ketika melakukan pembelajaran daring. Melihat hal tersebut terjadi, memungkinkan untuk dapat menerapkan metode pembelajaran Blended Learning guna untuk mendukung kelancaran belajar di masa pandemi.
Lalu, apa itu Blended Learning? Pada dasarnya Blended Learning adalah metode pembelajaran kombinasi dengan menggabungkan aspek terbaik dari pembelajaran daring dan tatap muka atau disebut sebagai pembelajaran campuran. Pengertian menurut Samler (2005) “Pembelajaran terpadu menggabungkan aspek terbaik dari pembelajaran daring, aktivitas tatap muka terstruktur, dan praktik dunia nyata. Sistem pembelajaran daring, pelatihan di kelas, dan pengalaman di tempat kerja memiliki kelemahan utama sendiri. Pendekatan Blended Learning menggunakan kekuatan masing-masing untuk melawan kelemahan yang lain.” (Sevima.com, 02/08/2020).
Blended Learning meliputi beberapa hal yaitu dari cara penyampaian, model pembelajaran dan gaya pembelajaran yang dilakukan sebaik mungkin agar dapat mendukung pembelajaran campuran yang efektif dan juga optimal. Metode Blended Learning juga dapat diterapkan untuk sekolah maupun kampus yang telah memenuhi kriteria dan sudah mendapatkan izin dari pemerintah. Sehingga, metode ini dapat membantu para pelajar untuk meningkatkan kualitas belajar dan membantu melengkapi pembelajaran yang telah dilakukan secara daring.
Metode ini juga akan mengurangi penyimpangan yang terjadi di dunia pendidikan saat ini, karena mengingat banyaknya pelajar yang belum sepenuhnya maksimal dalam melakukan pembelajaran daring. Para pelajar juga kurang memahami materi pelajaran dengan baik, karena terkadang lebih banyak tugas yang diberikan daripada materi yang dijelaskan, sehingga ini dapat menjadi penyebab utama para pelajar tidak bisa menguasai materi dengan baik, bahkan sampai ada yang tertinggal materi pelajaran.
Meskipun sebenarnya para pelajar bisa memanfaatkan teknologi sebagai media belajar di masa pandemi ini. Tetapi, hal ini juga memengaruhi para pelajar yang masih mempunyai kekurangan dan keterbatasan dalam melakukan pembelajaran daring. Jika ini terus dibiarkan, maka akan berdampak buruk bagi para pelajar. Sehingga, metode Blended Learning juga sangat diperlukan untuk para pelajar. Terutama para pelajar yang membutuhkan kerja praktik di bidang pembelajaran mereka.
Bahkan jika diperhatikan, Blended Learning ini juga dapat mendukung para pelajar untuk memiliki lingkungan belajar yang lebih terarah. Karena pada metode Blended Learning, ini adalah kesempatan para pelajar untuk bisa mengikuti pembelajaran tatap muka dengan baik, memiliki lingkungan serta suasana yang mendorong pelajar untuk lebih fokus dalam belajar dan juga bisa meningkatkan motivasi dan rasa semangat pelajar ketika di kelas. Tetapi, tetap harus mematuhi peraturan dan protokol kesehatan yang dilakukan selama proses pembelajaran tatap muka berlangsung.
Selain itu, metode ini memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk bisa menikmati suasana belajar yang baru. Para pelajar dapat lebih aktif dengan adanya komunikasi yang baik tanpa ada kendala apapun. Karena, terkadang masih ada beberapa pelajar yang membutuhkan pertemuan secara langsung di kelas, untuk melengkapi proses pembelajaran yang telah dilakukan secara daring. Hal ini terjadi karena adanya kendala seperti umumnya sinyal yang tidak stabil, cuaca yang buruk, kuota internet yang mahal dan masih banyak kendala lainnya. Sehingga proses pembelajaran daring saja tidak cukup.
Bayangkan, jika hanya ada proses pembelajaran daring, lingkungan di sekitar para pelajar yang sedang melakukan pembelajaran daring, dapat memicu dampak buruk pada pelajar. Seperti umumnya mereka merasa jenuh dan kadang timbul rasa tidak semangat dalam melakukan proses pembelajaran daring. Meskipun pembelajaran daring dilakukan secara fleksibel. Tetapi perlu diingat, bahwa kendala yang terjadi ketika dalam pembelajaran daring, dapat memungkinkan hal itu terjadi. Oleh karena itu, sebenarnya pembelajaran yang paling ampuh adalah pembelajaran tatap muka secara rutin seperti yang dilakukan sebelum masa pandemi datang.
Namun, dikarenakan kondisi pandemi yang masih berkelanjutan juga tidak memungkinkan para pelajar melakukan pembelajaran tatap muka secara rutin seperti yang dilakukan sebelumnya. Jadi, untuk saat ini metode Blended Learning atau pembelajaran campuran adalah sistem pembelajaran baru, yang bertujuan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan juga sebagai upaya dalam melancarkan dunia pendidikan di masa pandemi ini.
Penulis :
Suci Novita
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.