Sumpah Pamong

Pengambilan sumpah jabatan pamon desa. Foto: Iwan.

“Sampun kaping pinten dipun sumpah?”

Pak Panewu memberikan pertanyaan yang membuat para terlantik diam. Tak lama kemudian mereka bersorak, “Tiga kali, Pak!”

Bacaan Lainnya

Para Pamong Kalurahan itu menyampaikan hasil hitung cepatnya dengan penuh canda.

Siang setelah Jumatan itu, Kalurahan mengadakan acara pelantikan Pamong. Selama mengabdi di desa, mereka beberapa kali disumpah, baik saat pertama dikukuhkan maupun ketika ada perubahan nama. Kades jadi Lurah, Sekdes jadi Carik, dan apa gitu jadi Jagabaya.

“Kalau saya sudah enam belas kali. Beberapa kali pindah tempat, jadi sumpah-sumpih!” cerita beliau. Tak jelas ekspresinya karena tertutup masker.

Sumpah-sumpih alias berulang-ulang mengucapkan sumpah. “Meskipun terasa sakral waktu mengucapkan sumpah, tapi ucapan istimewa itu bisa tak teringat lagi nantinya. Jadi berhati-hati dalam menjalankan tugas…”, nasehatnya pun mendarat.

Sumpah-sumpih sih bisa biasa. Tapi juga bisa-basi. Dan betul, nasehat itu makin bergema ketika dibacakan SK, ada pamong yang masa jabatannya sampai 2058. Dhuh, Gusti… suwee bianget yaa…

Meski bukan Pamong Kalurahan, ketika disebut angka itu, kumerasa jadi senior alias tuwa.

Facebook Comments Box

Pos terkait