Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Ir Sugeng Purwanto MMA menegaskan, berdasar hasil analisis ketahanan pangan, pada tahun 2038 wilayah DIY pada tahun 2038 rentan mengalami krisis pangan. Kondisi ini akibat dari pengurangan lahan pertanian secara terus menerus, bertambahnya populasi penduduk dan berkurangnya minat generasi milenial untuk menjadi petani.
Sektor Pertanian sesungguhnya masih merupakan sektor penyumbang terbesar ketiga pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY, namun potensi krisis pangan tahun 2038 tersebut tidak boleh diremehkan. Semua pihak mesti mengupayakan agar terhindar dari krisis tersebut.
Sugeng Purwanto menambahkan, target pembangunan sektor pertanian DIY adalah mesti menurunkan angka kemiskinan sebesar 7 % pada tahun 2019, dan mengupayakan pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan agar ketimpangan pembangunan antara zona utara dan zona selatan tidak terlalu jauh.
Lebih lanjut, pembangunan sektor pertanian DIY juga sebagai upaya mensukseskan Program Nawacita terutama butir ke-6 dan ke-7, yaitu meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing internasional serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Penegasan tujuan pembangunan sektor pertanian DIY tersebut dipaparkan dalam acara Temu Tugas Penyuluh Pertanian, pada pertengahan Februari lalu, Senin (18/2) lalu di Hotel Grand Mercure Yogyakarta. Acara tersebut dihadiri oleh penyuluh pertanian se-DIY yang berjumlah kurang lebih 400 orang. Hadir pula jajaran pejabat Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan DIY, perwakilan Dinas Pertanian kabupaten, perwakilan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta dan perwakilan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.
