Bagaimana Cara Kerja BMKG Menyusun Prakiraan Cuaca?

Proses kompilasi data yang dilakukan BMKG untuk melakukan prakiraan cuaca. Dok: BMKG.

Analisis cuaca dapat dilakukan terhadap unsur cuaca seperti terhadap tekanan udara, arah dan kecepatan angin, kelembaban udara, suhu udara dan suhu muka laut, citra satelit atau radar, adveksi gangguan taifun tropis, dan sebagainya baik dalam skala lokal maupun dalam skala sinoptik. Beberapa jenis analisis peta yang harus dipahami  oleh seluruh calon prakirawan cuaca antara lain:

  • Analisis Peta Permukaan, seperti: Isobar, Streamline, Isogon, Isotach, Isalobar, Isohyeth, Isotherm, plotting data front, warning, dan sebagainya.
  • Analisis Peta Udara Atas, antara lain: peta angina 8 (delapan lapisan utama), analisis data aerogram (sounding analysis), yang berupa analisis tingkat kestabilan atmosfer, hydrograph, adveksi udara, dan sebagainya.

Dalam praktek operasional BMKG, analisis cuaca juga merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I hingga kelas Stasiun Meteorologi Kelas III. Konsep dasar analisis cuaca menjadi kewajiban yang dipahami oleh setiap prakirawan adalah memahami skala meteorologi. Ini sangat penting, karena dalam pemahaman skala tersebut sudah terkandung skala ruang dan waktu.

Bacaan Lainnya

Kenapa Isobar dan Streamline Perlu Dianalis?

Peta synoptic merupakan peta analisis isobar dan streamline. Hasil isobar akan menunjukan daerah mana yang mempunyai pusat tekanan tinggi  atau pusat tekanan rendah. Pusat tekanan tinggi (high) mempunyai arti  sumber masa udara,  apakah masa udara tersebut bersifat lembab atau bersifat kering, dari mana sumber masa udara tersebut, apakah bersumber dari daratan yang luas atau dari lautan yang luas.

Kontribusi tekanan tinggi tersebut akan mempengaruhi pola cuaca pada wilayah yang akan dipengaruhinya. Sedangan tekanan rendah diartikan sebagi penarik masa udara atau pengumpul masa udara, sementara streamline atau garis angin atau bahasa fisikanya adalah energy kinetic karena mempunyai masa, mempunyai arah dan kecepatan yang berfungsi sebagai pembawa masa udara sesuai dengan karakteristik masa udara yang dibawanya.

Analisis peta synoptic ini tetap dipertahankan keberadaannya. Contoh negara penyelenggara meteorologi yang masih melaksanakan analisis peta synoptic anatara lain: Thailand, Australia, USA, beberapa negara di Eropah dan Asia.

Alur Pengumpulan Data Prakiraan Cuaca

Layar prakiraan cuaca yang ditampilkan di papan informasi bandar udara, pelabuhan, ataupun siaran televisi merupakan produk akhir dari proses prakiraan cuara. Di belakang layar tersebut terdapat serangkaian kegiatan dan proses yang dilakukan oleh para prakirawan.

Alur pengumpulan data prakiraan cuara yang dilakukan oleh BMKG adalah sebagai berikut:

  1. Pengamatan unsur-unsur cuaca dilakukan oleh Stasiun Meteorologi dan Klimatologi secara umum dan pelayanan khusus pada bandara, perkebunan, pelabuhan dan pelayaran kapal. Pengamatan kualitas udara di lakukan oleh stasiun GAW (Global Atmosphere Watch) dan pengamatan unsur medan bumi (percepatan tanah, magnet bumi, gempa bumi) di lakukan oleh Stasiun Geofisika.
  2. Pengamatan juga di lakukan secara otomatis menggunakan alat alat canggih untuk mendukung data analisis dan prakiraan. Radar cuaca untuk memonitoring pergerakan awan, curah hujan, jenis awan,intensitas cuarah hujan secara real time pada suatu daerah dengan jangkuan 250 km. Lightning Detector atau pendeteksi petir merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi kejadian petir termasuk jenis dan tipe petir. ARG (Automatic Rain Gauge) atau dikenal penakar hujan otomatis merupakan alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan dalam satuan waktu. AWS (Automatic Weather Station) merupakan alat untuk mengukur unsur-unsur cuaca secara otomat. Unsur yang diukur adalah suhu,angin,kelembaban, radiasi matahari, curah hujan, tekanan udara. Alat ini diletakkan di wilayah yang berada di luar jangkuan stasiun pengamatan.
  3. Data pengamatan di stasiun dan data dari peralatan otomatis masuk kedalam PC server
  4. Data dari tiap tiap PC server kemudian masuk ke dalam server pusat. Data satelit cuaca masuk ke server pusat. Data yang masuk ke server pusat akan di atur secara sistematik dan terstuktur untuk mencegah terjadinya server down.
  5. Data di server pusat kemudian diolah dalam computer analis dan perkiraan
  6. Produk yang di hasilkan Prakiraan Cuaca harian- mingguan, Cuaca penerbangan, Cuaca maritim, peringatan dini, Perubahan Iklim, Prakiraan Iklim, Kualitas udara, Gempa bumi dan Tsunami.
  7. Produk yang di hasilkan kirimkan ke pengguna/masyarakat.

***

Referensi: stmkg.ac.id dan bmkg.go.id

Facebook Comments Box

Pos terkait