Pemberian ransum yang tepat akan sangat menunjang tumbuh kembang ternak kambing yang kita pelihara. Ransum atau jatah pakan harian yang tepat maksudnya adalah volume atau bobot dan variasi jenis pakan yang mestinya diberikan pada ternak yang kita pelihara.
Kunci dasar pemberian ramsum yang tepat pada kambing mengikuti status fisiologis ternak kambing kita. Perbedaan status fisiologis (faali) kambing menyebabkan kebutuhan nutrisi kambing juga berbeda-beda. Artinya , supply ransum pakan harus sesuai dengan kebutuhan sesuai kondisi tubuh dan usia ternaknya.
Dewi Apri Astuti, dosen Fakultas Peternakan IPB memberikan tips dan trik praktis sebagai berikut. Untuk anak kambing yang baru lahir tentunya diberi milk replacer jika memang induk diperah susunya. Tetapi, jika tipe kambing pedaging, maka anak kambing atau cempe akan ikut induknya atau menyusui induknya hingga 2 bulan, selanjutnya, cempe bisa diberi cream feed.
Untuk kambing dewasa, pemberian legum sebanyak 25 %, induk sebanyak 45 %, dan induk bunting serta laktasi sebanyak 50 %. Masing-masing ditambah dengan 3 bagian rumput, dan pedoman umumnya diberikan 0,5 – 1.0 kg per ekor per hari.
“Untuk induk, supaya bagus reproduksinya diberi penguatan pakan di awal kebuntingan yaitu flushing, serta di akhir kebuntingan juga dipersiapkan guna menyiapkan produksi susu,” imbuh Dewi.
Sehingga, masa bunting dan laktasi akan menentukan kualitas formula pakan yang diberikan, Pemberian pakan pada fase tersebut berbeda, dibandingkan dengan kambing yang sedang tumbuh dan cempe.
Beralih pada formula pakan kambing, yang sederhana yaitu dengan pemberian dedak, rumput dan legum, ditambah dengan yang paling murah adalah garam. Kemudian, jika peternak menggunakan kaliandra, maka formula maksimumnya adalah 40%, karena legum tersebut mengandung banyak tanin. Apabila kaliandra dilayukan atau dikukus, maka dapat mengurangi kandungan tanin.
“Saya pun mencoba untuk membuat susu pengganti (milk replacer) untuk anak kambing perah, guna menggantikan penggunaan susu pengganti komersial (commercial milk replacer). Ini merupakan hasil dari cempe yang diberi milk replacer, yang menunjukkan bahwa pertumbuhannya tidak berbeda nyata dengan commercial milk replacer,” pungkas Dewi.
Manajemen Pakan yang Baik
Dewi menjelaskan, cara pemberian pakan pada kambing ini cukup bervariasi. Salah satunya kambing perah, yang bisa makan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari. Setelah dewasa, kambing hanya makan sebanyak 2 kali saja per hari. Kendati demikian, Dewi tidak menyarankan untuk memberikan pakan pada kambing hanya sekali sehari, dan kosong hingga 22 jam.
“Ternak yang dikandangkan dengan ciri-ciri sering menggerogoti atau memakan kayu-kayu dan menjilat-jilat tanah, menandakan kambing tersebut sedang kekurangan mineral. Oleh itu, perlu ditambahkan mineral blok, pada ternak-ternak yang terindikasi kekurangan mineral. Umumnya, tingkah laku kambing yang kekurangan mineral, ialah setelah menggigit kemudian kayu digerogoti sampai habis,” katanya.
Menurutnya, dari hasil analisis menunjukkan, bahwa pakan kambing tidak harus mahal. Tetapi, yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan dan rasional.
Secara akal sehat tidak mungkin kambing hanya diberikan pakan dedak saja atau pemberian dedak 100 %. Jika hal ini terjadi, maka kambing akan mengalami konstipasi bahkan terjadi gangguan metabolisme.
Yang perlu dingat dalam menyusun formulasi ransum, harus diperhatikan batas persentase penggunaan masing-masing bahan pakan.
***
Sumber: http://troboslivestock.com/