Buah mengkudu bisa mencegah serangan bakteri pada ternak ikan. Banyak pembudidaya ikan di Gunungkidul yang menggunakan obat-obatan tradisional berupa tanaman yang berada di lingkungan sekitar untuk mencegah maupun tahapan mengobati ketika ikan sakit, salah satunya adalah buah mengkudu.
Biasanya, untuk mengatasi permasalahan akibat serangan penyakit pada ikan, para pelaku budidaya ikan sering menggunakan berbagai bahan-bahan kimia maupun antibiotika dalam pengendalian penyakit tersebut. Pemakaian bahan kimia dan antibiotik secara terus menerus dengan dosis atau konsentrasi yang kurang/tidak tepat, akan menimbulkan masalah baru berupa meningkatnya resistensi mikroorganisme terhadap bahan tersebut.
Selain itu, masalah lainnya adalah bahaya yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitarnya, ikan yang bersangkutan, dan manusia yang mengonsumsinya. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, perlu ada alternatif bahan obat yang lebih aman yang dapat digunakan dalam pengendalian penyakit ikan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan tumbuhan obat tradisional yang bersifat anti parasit, anti jamur, anti bakteri.
Buah mengkudu atau dalam bahasa latin Morinda citrifolia memiliki bau yang sangat khas. Meskipun bukan buah primadona untuk kalangan masyarakat, tanaman yang bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi ini mempunyai manfaat untuk dijadikan sebagai obat alami dalam budidaya perikanan.
Adapun beberapa keuntungan menggunakan tumbuhan obat tradisional antara lain relatif lebih aman, mudah diperoleh, murah, tidak menimbulkan resistensi, dan relatif tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya.
Sebagai gambaran dosis, sebanyak 5 buah mengkudu bisa untuk pengobatan kolam ikan seluas 10 m2. Cara aplikasinya, buah mengkudu diiris kecil-kecil, direndam dalam air probiotik 1 x 24 jam. Kemudian ditebarkan ke kolam secara merata beserta air rendamannya.
***
Referensi: DKP Gunungkidul.
