Parasit Gyrodactylus sp, Penyakit yang Sering Menyerang Ternak Lele di Gunungkidul

Penyakit pada lele. Dok: elsafarm.

Parasit gyrodactylus sp sering didapati sebagai penyebab penyakit pada budidaya ternak lele di Gunungkidul. Hal ini diketahui berdasarkan monitoring dan evaluasi lapangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul.

Gyrodactylus sp. adalah parasit yang menempel pada kulit dan insang ikan, baik pada ikan lele maupun nila. Parasit ini lebih banyak menyerang pada ikan lele, baik lele yang masih kecil (umur 1 bulan setelah menetas) maupun ikan lele yang sudah remaja.

Bacaan Lainnya

Siklus hidup parasit Gyrodactylus sp. sangat pendek, yaitu hanya sekitar 4-5 hari, sehingga bila lingkungan mendukung parasit ini akan sangat cepat berkembang.

Lele yang berumur kurang lebih 1 bulan setelah menetas lebih rentan terserang atau tidak tahan terhadap parasit tersebut yang menyebabkan anakan lele lebih gampang mati bila terinfeksi.

Ikan yang terinfeksi akan gampang menularkan ke ikan yang lain melalui kontak sesama ikan atau hidup dalam satu kolam.

Hampir di setiap kecamatan di Gunungkidul di temukan adanya infestasi parasit ini. Hal ini diketahui melalui sampel ikan yang sudah periksa oleh Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul. Oleh Karena itu bisa dikatakan Gunungkidul endemis terhadap infestasi parasit ini.

Gejala klinis ikan lele yang terkena infestasi parasit adalah lele menggantung, sulit bernafas dan banyak rimbunan lendir di sekitar kulit dan kematian

Apabila benih lele terinfestasi parasit ini, maka tingkat kematian di pembenih atau UPR bisa mencapai 100 persen.

Serangan penyakit yang disebabkan karena parasif ini dapat diatasi. Berikut cara penanggulangan parasit Gyrodactylus sp.:      

  1. Perbaiki kualitas air dengan cara rutin mengganti air dan pemberian kapur untuk menaikan pH (derajat keasaman)
  2. Putus siklus hidup parasit dengan perlakuan obat, baik herbal maupun non herbal.
  3. Berikan fumisid 20 PPM dengan aplikasi 2 kali dalam seminggu.
  4. Berikan garam dapur. Menurut praktik kedokteran hewan, 2 gram garam dapur per liter direndam 30 menit, atau garam 2000-3000 gram per meter kubik menurut referensi dari buku KKP.

***

Referensi: DKP Gunungkidul.

Facebook Comments Box

Pos terkait