Penanganan Darurat Keracunan pada Ternak dengan Air Kelapa dan Daun Bambu

Air kelapa dan daun bambu untuk penanganan darurat keracunan pada ternak. Dok: ist.

Keracunan pada ternak ruminansia (pemamah biak) sering terjadi baik pada ternak yang digembalakan maupun ternak yang dikandangkan. Penyebab terjadinya keracunan bermacam-macam. Bisa akibat dari pakan yang dikonsumsi terutama pakan yang mengandung anti nutrisi, seperti: mengkonsumsi batang singkong yang mengandung sianida, legum yang dikonsumsi terlalu banyak tanpa dilayukan terlebih dahulu, atau akibat makan rumput yang baru disemprot obat pembasmi rumput, bisa juga akibat memakan pupuk.

Salah satu obat tradisional untuk mengatasi keracunan pada ternak ruminansia adalah air kelapa muda yang dicampur dengan daun bambu. Pengetahuan pemanfaatan campuran air kelapa dan daun bambu untuk penanganan darurat keracunan tersebut sudah dilakukan turun-temurun oleh para petani peternak tradisional perdesaan.

Bacaan Lainnya

Kandungan Nutrisi Air Kelapa

Air kelapa memiliki banyak kandungan nutrisi. Dari 100 g air kelapa memiliki kandungan air (94,180 g), protein (0,120 g), lipid (0,073 g) dan gula (5,230 g) (Yong at al ,2009). Selain itu, air kelapa mengandung ion-ion berupa Kalsium, zat besi, Magnesium, fosfor, Kalium, Natrium, Zn, Cu dan Mn.

Air kelapa muda juga mengandung berbagai macam vitamin, di antaranya: A, D, E, K, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, folat, kolin, bethaine dan asam amino.

Kekayaan ragam kandungan nutrisi air kelapa ini menjadikan air kelapa sangat bermanfaat untuk memulihkan energi, menurunkan tekanan darah, mengurangi resiko penyakit kardiovascular, meredakan stress dan otot kaku.

Vitamin B1 berfungsi memperbaiki sistim saraf dan kontraksi otot, membantu sel-sel tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Ion-ion dalam air kelapa dapat mengganti cairan elektrolit yang hilang dalam tubuh ternak akibat dehidrasi pada saat keracunan.

Selain itu air kelapa juga dapat berfungsi untuk menetralisir kadar racun. Hal ini karena air kelapa mengandung cairan elektrolit dan nutrisi yang banyak.  Bila kekurangan cairan pada tubuh ternak maka racun akan menumpuk, sehingga ginjal dan hati sebagai organ penyaring racun tidak dapat berfungsi dengan baik, jika ternak mengkonsumsi bahan yang mengandung racun akan terjadi stress dan dehidrasi sehingga tanpa asupan cairan yang cukup terutama yang mengandung elektrolit bisa berakibat fatal terhadap ternaknya.

Kandungan Nutrisi Daun Bambu

Daun bambu memiliki kandungan polisakarida, klorofil, flavonoid, vitamin, elemen mikro, asam amino dan sebagainya (Purwo, 2010). Rerata kadar protein daun bambu adalah 13-18 %, serat kasar 27-34 %, mineral 8-15 % dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 31-45% (Balitbangtan, 2011).

Daun bambu memiliki kandungan yang bisa dimanfaatkan untuk mengeluarkan racun dalam tubuh ternak, pengeluaran racun (detoksifikasi) terjadi melalui kelenjar keringat dan saluran sekresi, daun bambu juga dapat membantu organ hati mengeluarkan racun berbahaya. Kandungan flavonoid dari daun bambu dapat menambah daya kontraksi otot jantung dan memperlancar aliran darah dari jantung.

Kenali Tanda Keracunan pada Hewan Ternak

Tanda-tanda keracunan pada ternak ruminansia adalah sebagai berikut:

  1. Hyper salivasi. Hyper salivasi adalah air liur ternak keluar berlebihan bahkan disekitar mulut air liur  berbentuk seperti busa sabun.
  2. Tremor otot. Tremor otot adalah bergetarnya sebagian otot pada tubuh ternak.
  3. Kejang. Kejang-kejang adalah bergetarnya seluruh tubuh ternak.
  4. Anoreksia. Anoreksia adalah hilangnya nafsu makan pada ternak. Apabila diberikan pakan yang biasanya disukai ternak, ternak tersebut tidak mau memakannya.
  5. Suhu tubuh tinggi. Terjadi peningkatan suhu tubuh melebihi normal, suhu tubuh normal pada ternak sekitar 37-38 0C, jika suhu tubuh di atas 39 0C suhu tubuh ternak tidak normal (demam). Agar  diketahui suhu tubuh ternak diperiksa dengan memakai termometer,  untuk mengukurnya termometer terlebih dahulu di kalibrasi, 1/3 bagian termometer dimasukkan melalui rektum sekitar 4 menit kemudian baru dikeluarin dan di-cek angkanya.
  6. Mata merah. Mata merah yang dimaksudkan adalah bagian mata ternak yang keracunan yang berwarna putih berubah menjadi warna merah.
  7. Frekuensi nafas lebih cepat dari biasanya.

Cara Pemberian Air Kelapa dan Daun Bambu ke Ternak yang Keracunan

Bahan pokok untuk penanganan darurat ternak yang keracunan adalah kelapa muda dan daun bambu. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Kelapa muda dikupas kulit bagian atas, kemudian dilubangi tempurung dan daging buahnya sampai terlihar air kelapa. Kemudian daun bambu diambil segenggam, ditumbuk halus, lalu daun bambu yang telah halus dimasukkan ke dalam air kelapa, diupayakan agar bercampur merata.
  2. Kemudian campuran daun bambu dengan air kelapa muda dimasukkan ke dalam botol kaca, lalu dicekok-kan pada ternak yang keracunan. Pemberian pada ternak ukuran kecil 1 butir kelapa muda dengan satu genggam daun bambu dan untuk ukuran ternak  yang besar 2 butir kelapa muda dengan 2 genggam daun bambu.

Pemberian air kelapa muda dan daun bambu kepada ternak ruminansia yang keracunan harus secepat mungkin diberikan. Tidak boleh terlalu lama setelah menunjukkan gejala keracunan, apalagi sudah terjadi iritasi. Jika terlalu lama bisa menyebabkan racun menyebar melalui aliran darah. Hal ini dapat berakibat fatal dan pengobatan tidak berguna lagi. Apalagi jika sudah terjadi kekurangan oksigen pada otak dan jantung.

Referensi:

  • Badan Litbang Pertanian (2011) Potensi daun Bambu Sebagai Anti Bakteri dalam Susu Pedet Pfh Lepas Kolostrum. Kementerian Pertanian RI.
  • Jamaluddin ZA, S.Pt, Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Mengatasi Keracunan pada Ternak Ruminansia dengan Air Kelapa dan Daun Bambu.
  • Lu. Baiyi, at al (2011) Determination of Flavonoid and Phenolic Acid in The Extract of Bamboo Leaves Using Near-infared Spectroscopy and Multivariate Calibration. Africa Journal of Biotechnology.
  • Purwo, A. (2010) Keselarasan di Ming Courh. Edisi Bisnis Indonesia
  • Yong, at al (2009) The Chemical Composition and Biological Properties of Coconut (Cocos nucifera L.) Water.Molecules. Nanyang Technological University. Singapore.
Facebook Comments Box

Pos terkait