Suzuki Carry: Pernah Menjadi Mobil Idola di Gunungkidul

Suzuki Carry pernah menjadi mobil idola masyarakat Gunungkidul. Awalnya, Suzuki Carry station wagon ini seperti menjadi “adik” Mitsubishi Colt T-120 station wagon. Colt T-120 atau lebih dikenal sebagai Kol Tesen adalah mobil penumpang yang telah lebih dahulu populer di Gunungkidul. Perjalanan waktu membuktikan Suzuki Carry ini mampu menggeser Kol Tesen sebagai mobil penumpang serba guna dan diterima semua lapisan masyarakat.

Era 90-an adalah puncak kejayaan Suzuki Carry di Gunungkidul. Mobil sedan waktu itu masih dipandang sebagai kendaraan mewah. Sedan hanya dipunyai kalangan terbatas, identik sebagai mobil pejabat teras kabupaten, atau setidaknya dokter senior atau para pengusaha besar di Wonosari saja. Mobil sedan dikenal mahal harganya, pajaknya juga mahal, muat sedikit penumpang dan tidak bisa dipakai blusukan ke desa-desa. Padahal waktu itu mayoritas jalan di Gunungkidul belum diaspal.

Bacaan Lainnya

Popularitas Suzuki Carry masih melegenda di Gunungkidul sampai kini. Terbukti masih bersliwerannya kendaraan ini di jalan-jalan perkotaan dan pelosok perdesaan Gunungkidul. Bahkan untuk model pick up, sampai saat ini belum ada merek lain yang mampu menandingi kedigdayaan rekor penjualan Suzuki Carry.

Suzuki Carry menjadi idola pilihan masyarakat luas Gunungkidul mulai pertengahan era 80-an. Mereka yang sudah mampu membeli mobil mayoritas memilih Suzuki Carry sebagai mobil pertamanya. Bentuknya yang mungil, luwes manis buat dipakai di kota atau di desa, daya muat banyak, tidak rewel alias mesinnya bandel.

Sebenarnya, pabrikan lain seperti Toyota saat itu juga sudah mengeluarkan mobil penumpang Toyota Kijang. Namun, bentuk Toyota Kijang yang kotak dan kaku itu membuat kurang menarik minat. Sebagian besar masyarakat masih lebih memilih Suzuki Carry.

“Masyarakat luas Gunungkidul saat pertama kali membeli mobil itu rata-rata selalu mengajak teknisi bengkel. Mereka cenderung memilih mobil yang tangguh atau bandel buat dipakai. Berfungsi serbaguna, daya muat banyak, dan baru bentuknya tidak ketinggalan jaman. Semua syarat itu memang ada pada Suzuki Carry,” ungkap Niklaus Shampoo atau nama aslinya Dwi Sambudi (40), salah satu pengguna Suzuki Carry.

Dwi yang juga pengurus komunitas Suzuki Carry Club Indonesia di wilayah Gunungkidul melanjutkan cerita, kepopuleran yang pernah disandang Suzuki Carry di mata masyarakat luas Gunungkidul itu masih membekas hingga saat ini. Belum lama ini ada warga dari daerah Semanu yang membeli mobil Carry dari dealer Sumber Baru di Yogya. Padahal ada produk serupa dari Suzuki yang lebih baru, seperti APV atau Ertiga.

“Anggota komunitas kami melaporkan, saat Lebaran kemarin mobilnya terpantau melintas di jalan masih pakai plat putih lho mas,” ungkap Dwi.

Facebook Comments Box

Pos terkait