Suzuki Carry: Pernah Menjadi Mobil Idola di Gunungkidul

Suzuki Carry juga mendominasi populasi kendaraan angkutan barang ringan di Gunungkidul. Dwi mengungkapkan cerita menarik, para sales mobil pickup bakal angkat tangan ketika tidak menjual pickup Carry kepada warga Gunungkidul di wilayah sebelah barat Sungai Oya. Menurut pandangan Dwi, wilayah Patuk, Panggang dan Purwosari memang bergunung-gunung. Suzuki Carry memang cocok dan tangguh dipakai bekerja di medan seperti itu.

Dalam pandangan Dwi, faktor utama mengapa mobil ini menjadi demikian populer karena kendaraan ini sangat serbaguna dan mampu diterima semua kalangan masyarakat. Mobil ini memang sangat luwes dipakai untuk apa saja. Untuk kerja kantoran oke, buat kebutuhan usaha atau pedagang oke, buat ke pesta juga pantas. Buat pergi rombongan piknik, jagong, menengok tetangga di rumah sakit, atau bahkan untuk usaha charteran juga sangat oke.

Bacaan Lainnya
Berbagai varian minibus Suzuki Carry sesuai tahun produksi dan asal karoserinya. Di Gunungkidul, Carry pickup juga menguasai pasar kendaraan ringan angkutan barang. Dok: SCCI Yogyakarta.

Dominasi Carry mengalami desakan mulai pertengahan era 90-an. Kemunculan Toyota Kijang Super dengan bentuk yang menarik dibandingkan versi kijang kotak telah merubah pangsa pasar mobil penumpang. Apalagi kemudian menjadi New Kijang (Kijang Kapsul), dan terus berevolusi menjadi Kijang Innova. Adanya proyek mobnas sedan sejak pertengahan tahun 90-an dari Mazda MR90 yang kemudian diikuti Timor dan Bimantara bagaimanapun juga turut menggoyang dominasi Carry.

Secara nasional, mobil serbaguna atau sering disebut MPV (multi purpose vehichle) Suzuki Carry ini  sempat merajai pasaran mobil penumpang. Melansir web pecinta mobil awansan.com, Suzuki Carry pertama keluar tahun di Indonesia pada tahun 1984 dengan sebutan Suzuki ST100. Generasi pertama ini bisa dibilang masih sangat sederhana karena masih mengandalkan rem tromol depan dan belakang. Ciri utama generasi pertama ini adalah lampu depan bulat. Suzuki Carry generasi pertama ini kemudian lebih dikenal dengan julukan Carry Bagong. 

Untuk urusan mesin, Suzuki Carry dibekali oleh mesin legendaris kode F10A berkapasitas 970 cc, 4 silinder OHC. Tenaga yang dihasilkan 44 HP @ 5.300 RPM & torsi 75 NM @ 3.200 RPM, yang kemudian disalurkan via gearbox 4 speed ke roda belakang. Mesin ini juga digunakan oleh produk Suzuki lain seperti Suzuki Jimny, Suzuki Katana, Suzuki Forsa dan Suzuki Karimun sehingga bisa dibilang mesin sejuta umat milik Suzuki.

Dari pabrikan Indomobil, Suzuki Carry awalnya dijual dalam bentuk pick up. Bentuk minibus Suzuki Carry 1000 ini dibuat oleh beberapa karoseri lokal di Indonesia. Beberapa karoseri pembuat minibus Carry antara lain: Adi Putro, Alexander, New Armada, ABC, Tugas Anda, Tugas Kita, Kuda Terbang, Podo Joyo, Laksana, Gajahmada, dan Nisako.

Pada tahun 1986, muncul versi facelift Carry dengan bentuk lampu yang berbentuk trapesium. Namun model ini hanya beredar sebentar, karena ternyata banyak orang yang lebih suka dengan model lampu bulat seperti generasi sebelumnya.

Facebook Comments Box

Pos terkait