Suzuki Carry: Pernah Menjadi Mobil Idola di Gunungkidul

Suzuki Carry kembali mendapat facelift pada tahun 1988 dengan sebutan Carry Extra. Ciri khasnya lampu menjadi kotak dan bagian depan yang sedikit lebih maju. Perubahan besar lainnya adalah perubahan pada model kabin dan dashboard. Mesin F10A juga dinaikan kemampuannya sehingga mengeluarkan tenaga sampai 50 HP dan dikawinkan dengan transmisi 5 speed, serta diberikan rem cakram pada roda depan. Selain itu, Carry Extra ini diberikan fitur tachometer. Ciri khas perubahan juga tampak dengan tulisan Carry Extra yang ada pada pintu jendela depan.

Pada tahun 2005, Suzuki Carry kembali mendapat perubahan di sektor mesin, dengan mengganti sistem pasokan BBM karburator menjadi sistem injeksi elektronik. Namun sayang, versi ini hanya bertahan setahun karena pada tahun 2006 Suzuki Carry 1000 cc dihentikan produksinya.

Bacaan Lainnya

Selain memproduksi Carry 1000 cc, pabrikan Indomobil juga mengeluarkan versi 1300/1500 cc. Berbeda dengan Suzuki Carry 1000 yang sudah tidak diproduksi, Suzuki Carry Futura masih tetap diproduksi hingga kini. Carry Futura ini menjadi tulang punggung penjualan Suzuki Indonesia di segmen mobil niaga. Mobil ini tetap laris meskipun Suzuki Indonesia sudah mengeluarkan Suzuki APV yang lebih modern dan lebih nyaman.

Suzuki Carry Futura pertama kali diproduksi pada tahun 1991. Mobil ini berbagi platform dengan pabrikan Mitsubishi. Kalau sekarang mirip mirip lah seperti Xenia dan Avanza. Kala itu, Suzuki memberi nama produknya Suzuki Futura, sedangkan Mitsubishi memberi nama Colt T120SS. Meskipun bentuk body-nya sama, mesin yang digunakan berbeda.

Pada awal kemunculannya, Suzuki Futura menggunakan mesin bensin G13A. Mesin ini merupakan mesin baru bagi Suzuki pada saat itu. Mesin G13A mempunyai konfigurasi 4 silinder inline 8 valve, berkapasitas 1326 cc. Tenaga yang dihasilkan mesin ini adalah 63 PS @6000 RPM, dan torsi 100 NM @3500 RPM. Baik tenaga maupun torsi naik cukup signifikan dibanding mesin F10A milik Suzuki Carry 1000. Tenaga dari mesin kemudian disalurkan via transmisi manual 5 speed ke roda belakang.

Suzuki Futura generasi awal memiliki beberapa varian. Type SRV (Standar Real Van),  SRV merupakan varian terendah Futura. Tidak ada AC, tidak ada radio tape dan menggunakan velg kaleng. Ada type DRV (Deluxe Real Van) sudah ada radio tape. Dilengkapi AC single blower yang ada di dashboard, dan menggunakan velg racing palang 3/velg kaleng + dop,  jok baris 3 hadapan. Juga ada Suzuki Carry GRV (Grand Real Van) varian tertinggi  bermesin 1500cc dengan fitur terlengkap seperti: radio tape, central lock, AC double blower, menggunakan velg racing palang 5, jok baris ke 3 menghadap ke depan.

Mulai tahun 2000-an, varian SRV dihilangkan. Carry Futura hanya memiliki 2 tipe, yaitu tipe GX dan DX. Futura  Real Van GX,  memiliki fitur air conditioning, side body moulding, radio tape, ABS door trim, rear foot step, electrical door lock dan high mount brake lamp. Sedangkan Tipe DX hanya mendapat fitur high mount brake lamp, rear foot step, dan central door lock.

Seiring dengan kebijakan baru pemerintah tentang standar emisi, Futura kemudian diupgrade mesinnya dengan perangkat injeksi, mesin injeksi yang digunakan adalah G15A, 4 silinder, 1492 cc, 16 valve, multi point injection, yang mampu memberikan tenaga maksimal 78.8 PS/5.500 RPM dan torsi maksimal 122 NM/3.000 RPM. Mesin Futura ini juga digunakan oleh Suzuki APV.

Saat ini, Suzuki Futura diproduksi langsung dalam bentuk jadi minibus oleh pabrikan Indomobil. Sebelumnya bentuk minibus Suzuki Carry Futura juga sempat dibuat oleh Karoseri Adiputro Malang. Futura hasil Karoseri Adiputro diberi nama Suzuki Aventura. Ciri khas karoseri Adiputro adalah body-nya yang lebih membulat, yang disebut oleh Adiputro sebagai Dynamic Rounded Body. 

Meskipun pabrikan Suzuki Indonesia sudah mengeluarkan Suzuki APV yang lebih modern, Suzuki Carry Futura masih tetap diproduksi. Hingga kini masih ada peminat dan permintaan mobil minibus ini dari masyarakat.

***

Facebook Comments Box

Pos terkait