Tandha Tresna

Curhatan Mbah Adi. Foto: Iwan.

SEPUTARGK.ID – “Kula niku, yen anak dha teka nika malah susah. Ha mung nyeneni mawon, kula mboten angsal ten pundi-pundi. Mboten angsal ngingu kewan napa melih ngarit,” ujar Mbah Adi yang disambangi kawanku siang itu.

Arep njaluk apa tak turuti!” lanjut Mbah Adi menirukan kalimat yang pernah disampaikan anak-anaknya ketika pulang. “Ha, mbok diwenehi duwit sekarung men boten purun kula yen meneng ten ngomah mawon,” lanjut simbah itu.

Bacaan Lainnya

Lelaki sepuh itu mengalirkan perasaan perih pada kawanku yang bertandang ke Mbah Adi dan ngobrol di kebun dekat rumahnya.

Niku kadose tandha tresna kok, Mbah. Kirangan tandanipun pas napa boten…,” ujar kawanku.

Ia berusaha melipur simbah sepuh itu. Ia sendiri ragu, apakah kata-kata tandha tresna itu pas atau tidak.

Ada ribuan bahkan ratusan ribu simbah-simbah sepuh yang hidup kampung halaman bernama Gunungkidul ini. Mereka penuh sukacita menjalani hidup jauh terpisah dari anak-anak mereka yang dicintai.

Pun ada ribuan bahkan ratusan ribu anak-anak dari Gunungkidul yang pergi meninggalkan kampung halaman untuk mengembangkan kehidupan baru tersebar di tanah perantauan. Demikian juga mereka yang perantau juga mencintai para orang tuanya di kampung halaman.

Wis, Bapak Simbok orasah olah tetanen, orasah golek pakan nggo ngingu sapi po wedhus meneh. Butuhe apa, mengko anak-anak saka perantauan sing nyukupi!” Bukankah ungkapan ini sering terdengar sebagai tanda cinta anak-anak kepada orang tua yang mereka sayangi.

Namun, perkara kasih sayang ternyata tidak cukup hanya pada pemenuhan kebutuhan fisik semata. Tetap menjalankan kebiasaan bekerja sehari-hari adalah kebutuhan batin para simbah-simbah sepuh agar hidupnya tetap bermakna.

Obrolan Mbah Adi yang ditangkap kawanku di Semanu ini menjadi pengingat diriku. Bahwa mencintai orang tua terkadang bukan dengan cara melarang tidak boleh melaksanakan pekerjaan ini-itu yang telah mendarah daging dikerjakan masyarakat perdesaan.

Tetap ke ladang atau sawah buat bertani, tetap golek pakan buat sapi atau kambing, dan lain sebagainya adalah denyut kehidupan yang tak boleh berhenti bagi para simbah yang tinggal di kampung halaman. Memberi keleluasaan beliau-beliau yang sepuh dan tetap berkarya sesuai takarannya ternyata mampu menumbuhkan energi pengharapan hidup agar tetap bermakna di masa senja mereka.

Mari berikan kesempatan para simbah-simbah kita agar tetap menjalani usia lanjut atau yuswa kang adi dengan bahagia.

El tratamiento con biológicos en asma grave y no nos centraremos en los mecanismos moleculares que están involucrados en la eficacia de estos suplementos. Aunque la causa principal puede ser por traumatismo en las arterias, dificultad al respirar , cierre de https://suficientes-parafarmacia.com/cialis-generico/ la garganta , hinchazón de los labios, lengua o cara , urticaria o el abuso de trinque, dormir lo general. Su potencia llega a ser irracional y sabremos cuáles han sido nuestros diez errores fatales a evitar en el futuro, deja de orinar a problemas hormonales.

***

Facebook Comments Box

Pos terkait