JIWA MENDAKI
Tak usah kau risau tentang tanah ini
Terjalnya mendidik kaki untuk kuat
Mengajari keteguhan harap menjulang tinggi
Biji tak pernah murung
Tunas tak juga layu
Bangkit bersama nafas mendaki
Mesra… tak ada jeda
Gembira… tak membekas duka
Bersama kabut impian dijemput
Bersimpul di penjuru arah batas tepi
Di kediaman setinggi tanah ini
NANGKA
Getah lengket
Menjerat berhimpit
Setangkai satu kepal
Semusim sebanding kepala
Berbiji sejumlah ruas jari
Rimbun daun memberi teduh
Ranting menunjuk arah
Batang kabarkan buah
Nikmatilah
Aroma dimasa tua
Wangi bercampur manis
Menjerat berhimpit
Antar rumah sorak
Buah sudah masak
AIR KAPUR
Imaji surgawi membayang dibenak
Mengalir dibawahnya sungai-sungai
Terpukau lalu lalang orang seberang
Datang memandangi tempat ini
Surgawi takjub terus kembali
Ada misteri pujangga dan petapa
Meniti cahaya mahkota suci
Tanah harum pantulkan wahyu ilahi
Berbisik halus menembus kalbu
Luhurkan jiwa terbasuh air kapur
Imaji surgawi singgasana batin
Terukir prasasti terkenang masa
Petapa melegenda terkubur mulia
Jejaknya tersirat terungkap penuh tanda
——————————
[Penulis: Andi Kartojiwo; Perupa; tinggal di Karangmojo]