Dinas Pertanian Gurungkidul Dorong Sekolah Mencetak Petani Milenial

Mencetak petani milenial. Dok: STW/DPP-GK/Bara.

Menurunnya jumlah petani karena usia yang sudah lanjut dan sudah tidak mampu bercocok tanam, ditambah lesunya minat anak muda bergelut di sektor pertanian, membuat Kabupaten Gunungkidul yang dikenal mempunyai lahan pertanian paling luas se-DI Yogyakarta terancam tidak ada generasi penerus sebagai petani di masa mendatang. Masih banyak generasi milenial yang menganggap profesi sebagai petani tidak keren dan memiliki masa depan suram dibandingkan profesi lainnya.

Karena itu, menjadi penting mengubah anggapan bahwa petani dari yang selama ini diindentikkan dengan tua, miskin, pekerjaan kotor, kurang berpenghasilan menjadi petani muda, keren, menguntungkan, kekinian dan tentunya kaya.

Bacaan Lainnya

Pertanian bukan hanya berkutat soal budidaya saja, tetapi dimulai dari proses manajemen pra-tanam, budidaya hingga pasca-panen. Dengan proses manajemen yang tepat akan menimbulkan daya tarik baru bagi generasi petani muda.

Demikian pula hortikultura merupakan sektor menjanjikan untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, mulai dari komoditas sayur, buah, tanaman hias dan tanaman obat. Kegiatan pertanian ini dimulai dari produksi, pasca panen, pengolahan hingga pemasaran masih membutuhkan banyak pengusaha untuk terlibat.

Pendek kata, krisis petani muda merupakan satu dari sekian permasalahan di sektor pertanian. Untuk itulah diperlukan adanya integrasi antara pemerintah, sekolah, serta petani muda itu sendiri dalam hal mendekonstruksi serta merekonstruksi paradigma baru dalam hal bertani.

SMK Negeri 1 Saptosari , SMK Magotulloh Playen dan SMA Negeri 2 Playen, Kabupaten Gunungkidul telah memulai dengan adanya program studi atau jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, ini merupakan awal dari mencetak petani-petani melenial sebagai penerus pahlawan-pahlawan pertanian kita.

Terkait dengan hal tersebut di atas, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul telah menjalin sinergis dengan sekolah-sekolah tersebut dengan harapan anak-anak muda melalui dunia pendidikan akan tertarik dan menjadikan sektor pertanian menjadi andalan suatu usaha yang menjanjikan, karena ditangan petani melenial ini nanti pertanian di Gunungkidul akan diwariskan ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Gunungkidul.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kab Gunungkidul Ir Bambang Wisnu Broto berkomitmen, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah yang mempunyai kegiatan pertanian mulai dari pendampingan dalam budidaya pertanian, kegiatan panen yang dilaksanakan bersama dengan siswa, mengenalkan produk hasil pertanian dan sosialisasi pengolahan hasil pertanian.

Dari apa yang dilakukan ini, diharapkan siswa akan semakin bersemangat dan semakin mencintai sektor pertanian yang bisa diandalkan di masa depan. (STW/DPP-GK/Bara).

Facebook Comments Box

Pos terkait