Maju Lancar Lovers: Bukan Sekadar Komunitas, Tetapi Keluarga Besar

Paguyuban MLovers, komunitas konsumen dan penggemar PO Maju Lancar. Foto: Mlovers.

Maju Lancar Lovers adalah paguyuban pecinta dan pengguna bus angkutan umum asal Gunungkidul PO Maju Lancar. Di facebook, jumlah anggota komunitas MLovers tercatat 22 ribuan anggota, sedangkan medsos instagramnya diikuti hampir 5 ribu followers. Jumlah yang cukup fantastis untuk ukuran suatu komunitas dari berbagai latar belakang yang disatukan karena kesamaan kecintaan dan kesetiaan menggunakan bis angkutan umum bus AKAP (antarkota antarprovinsi), khususnya rute utama Wonosari – Jabodetabek.

“Maju Lancar Lovers adalah perkumpulan pengguna, pelanggan setia, pecinta bis yang khususnya menyukai PO Maju Lancar. Kami berdiri pada 28 Oktober 2008. Founder kami Mas Robert Indarji dan mas Alfa Dananjati,” ungkap Estu Prabowo, sekretaris perkumpulan MLovers kepada KH Group, Minggu (20/12/20).

Bacaan Lainnya

“Untuk member sendiri, kami ada grup Facebook, kurang lebih ada 22-ribu member. Untuk Instagram kami ada 4,6 ribuan. Untuk member aktif sendiri kami kurang lebih ada 50-an member. Untuk domisili, kami terbanyak ada di Jabodetabek, dan di Wonosari sebagai home base-nya Maju Lancar juga ada member aktif . Beberapa member domisilinya di Jogja dan ada yang di Merak,” imbuh Estu.

Terbentuknya paguyuban ini boleh dibilang unik dan menarik. Estu Prabowo mengungkapkan, ada berbagai alasan mengapa ada banyak konsumen bis Maju Lancar yang kemudian tergabung dalam komunitas ini. Namun, menurut Estu dari bermacam latar belakang tersebut ada benang merah kesamaannya.

“Kalau menurut pandangan saya, ya karena mayoritas kami berasal dari Gunungkidul. Sebagian besar dari kami juga perantau, jadi ada rasa kebanggaan tersendiri kami menggunakan Maju Lancar, perusahaan bis dari Gunungkidul. Apalagi kami sudah sejak dari kecil menggunakan PO tersebut, dan sudah turun-temurun dari orang tua kami,” terang Estu.

“Atas dasar persamaan pandangan dan perasaan yang sama, kami saling menemukan teman-teman yang satu pandangan. Dan kami jadikan wadah untuk berkomunikasi, bersilaturahmi dan saling berbagi informasi. Kurang lebih seperti itu,” lanjutnya.

Tentang keterkaitan seberapa sering para member MLovers mempergunakan PO Maju Lancar untuk bepergian, Estu menerangkan kondisinya sangat variatif. Dari testimoni di group dan pengamatannya, ada member yang memang penglaju (Wonosari-Jakarta), ada yang bukan, ada yang memang pecinta turing dengan bus saja, ada yang setahun 3x, ada yang sebulan sekali, ada yang ya sekedar pengen jalan-jalan saja. Estu dan pengurus lainnya sudah pasti pakai Maju Lancar. Sesekali iseng mencoba coba pakai PO lain, tetapi hanya sekedar iseng ingin tahu sejauh mana service-nya.

Seiring berjalannya waktu, paguyuban pengguna angkutan bis ini menjadi komunitas yang makin berkembang. Mereka bukan sekadar karena persamaan sebagai konsumen perusahaan otobus tertentu, tetapi menjadi sebuah perkumpulan yang semakin akrab menjalin persaudaraan.

“Dari perjumpaan sebagai sesama pengguna PO Maju Lancar, berdasar rasa yang sama, akhirnya kami adakan kegiatan kegiatan kopi darat, saling silaturahmi satu sama lain. Kami beberapa kali pernah adakan acara buka puasa bersama dan bagi bagi takjil. Pernah adakan gathering bersama, kami juga pernah ada kegiatan bansos untuk korban banjir,” terang Estu merangkum jawaban dari anggota komunitas.

Pertemuan paguyuban MLovers di TMII Jakarta. Foto: MLovers.

“Saat ada salah satu teman kami yang tertimpa musibah atau kemalangan, kami adakan bantuan dan support moral. Intinya kami sudah seperti keluarga sendiri. Saat ini, ya karena situasi sedang pandemi Covid, jadi kami agak berkurang kegiatan perjumpaannya. Tetapi kami sangat intens komunikasi di grup WA, kami juga turut membantu memberikan informasi informasi terkait perkembangan Maju Lancar kepada penumpang penumpang yang masih awam dan membutuhkan bantuan informasi,” lanjutnya.

Kedekatan anggota paguyuban ini terhadap para kru bis juga terbentuk dari sekian lama mereka menjadi pelanggan setia mempergunakan perusahaan otobus ini. Dari kebersamaan perjalanan jarak jauh dalam satu armada, pengakuan para pengguna menjadi semakin kenal dengan para kru, menjadi akrab, menjadi seperti keluarga.

“Makin bertambah tali silaturahmi, tambah paseduluran. Jadi bisa saling membantu kalau ada keperluan, sehingga menjadikan nilai positif yang bermanfaat. Jika pas ada kru yang membutuhkan pertolongan di Jabodetabek, kami sebisa mungkin saling bantu. Contoh pengalaman, saat kru bis sedang tidak ada penumpang, jadi tidak bisa jalan ke Wonosari, kami ajak makan bareng, kami ajak jalan jalan sebagai hiburan buat mereka. Toh mereka juga sering membantu kami juga. Kami beberapa akrab dengan kru, dan saling komunikasi walau tidak berjumpa langsung,” urai Estu.

Hubungan komunitas MLovers dengan manajemen PO Maju Lancar juga harmonis. Estu menyatakan, terjalin komunikasi yang lancar dan saling menghargai satu sama lain antara komunitas dan manajemen PO.

“Hubungan kami dengan manajement dan owner khususnya, sangat baik. Kami rutin menjalin komunikasi dengan Pak Adi Didit Prasetyo dari pihak manajemen. Sejak kami berdiri dan eksis, manajemen sudah mengetahui dan alhamdulillah support keberadaan kami, baik support moral dan support materi jika kami ada kegiatan kegiatan. Kami pernah diikutsertakan dalam kegiatan penjemputan armada baru di karoseri, juga acara-acara syukuran. Kami pernah disambut saat kegiatan kunjungan resmi ke garasi, bahkan disambut dengan hiburan dangdut kala itu,” terang Estu.

“Jika ada member kami yang ada kemalangan atau pernikahan, dari manajemen turut serta support. Timbal baliknya, kami ya support Maju Lancar semaksimal dan sesuai dengan kapasitas kami sebagai penggemar dan konsumen. Alhamdulillah, sampai detik ini kami masih lancar-lancar saja, dan silaturahmi kami dengan manajemen tetap terjaga,” tambahnya.

Pengalaman menarik pelibatan komunitas oleh manajemen PO Maju Lancar juga pernah dirasakan Estu dan kawan-kawan. Setiap musim mudik lebaran, Maju Lancar Group selalu ditunjuk oleh salah satu produsen mi instan untuk melaksanakan kegiatan Mudik Bareng ke Kuningan dan Cirebon dari Jogja. Pada saat itulah para anggota paguyuban Maju Lancar Lovers direkrut sebagai tour guide untuk membantu memperlancar kegiatan.

Sebagai paguyuban pengguna bis angkutan umum untuk perjalanan jarak jauh, pengalaman menyenangkan juga menyedihkan ternyata juga ditemui para anggota MLovers. Menjadi penggemar perusahaan otobus tertentu ternyata tidak membuat para anggota tutup mata ketika ada pengalaman-pengalaman buruk yang pernah menimpa mereka.

“Ada banyak pengalaman naik PO Maju Lancar. Ya, gimana, saya sendiri udah dari kecil naik Maju Lancar. Rangkuman dari cerita teman-teman juga banyak pengalaman. Pengalaman serunya hampir tak terhitung. Paling seru ya ada yang waktu H-2 lebaran, itu macet-macetnya jaman belum ada tol Trans Jawa. Saat itu, drivernya pinter cari jalur alternatif dan perhitungannya tepat. Yang lain terjebak di Pantura, ini lewat Bandung malah lancar, berangkat sore dari Jakarta pagi udah sampai Wonosari. Yang lain masih terjebak macet,” terang Estu.

“Untuk pengalaman kurang menyenangkan, ya pasti ada. Ya pernah ada yang pas perjalanan mogok, untuk dapat armada penggantinya lama juga. Ada armada saat berangkat tidak sesuai dengan jadwal busnya, bus tetap ya malah perbaikan. Ya pasti ada plus dan minusnya. Kami bisa memaklumi, tetapi kami juga kritis, kami juga ada saran dan kritik terhadap Maju Lancar, supaya bagaimana bisa tetap melayani dengan tulus dan memuaskan pelanggannya,” kenang dan harap Estu mewakili rekan-rekannya.

Terkait harapannya terhadap manajemen PO Maju Lancar, Estu mewakili komunitas menyatakan rasa senang dan bangga melihat perkembangan Maju Lancar sekarang ini. Menurut Estu dan rekan-rekannya, boleh dikatakan Maju Lancar saat ini berani tanding, mau benar-benar bersaing dengan kompetitornya, dan mau up-to-date di dunia persaingan perusahaan otobus yang semakin ketat saat ini.

“Bagaimanapun kami menyadari, kami kami sebatas komunitas penggemar, secara offline berbentuk paguyuban, yang memiliki grup FB dan Instagram. Siapa saja juga boleh join. Kami belum berbadan hukum, sejauh ini kami belum ada pikiran ke arah sana, karena kami lebih spesifik sebagai komunitas konsumen dan penyuka salah satu brand, tidak seperti bismania,” kata Estu.

Kegiatan kebersamaan paguyuban MLovers sendiri memang lebih dominan dilaksanakan di area Jabodetabek. Wajar, karena sebagian besar mereka adalah para perantau yang berdomisili di Jabodetabek. Sebagai paguyuban yang rutin mengadakan kegiatan, mereka juga membentuk kepengurusan. Estu menambahkan, bahwa paguyuban MLover memang bukan sekadar komunitas, tetapi sebuah keluarga besar. Paseduluran sebagai sesama konsumen dan sesama warga pejuang hidup di perantauan yang berasal dari daerah yang sama. Menurutnya, hal inilah yang menjadi penguat ikatan batin paguyuban ini.

Pengurus MLovers saat ini: Ketua: Sugiyanto (33), domisili Jakarta Barat; Wakil: Rahmat Shaleh (22), domisili Bekasi; Sekretaris: Estu Prabowo (30), domisili Bekasi; Bendahara: Rahayu Triastuti (30), domisili Tangerang, Humas Sosial Media: Muhamad M Fuad (23), domisili Jakarta Barat, Koordinator Area Jogja & Wonosari: Arfath (35), domisili Wonosari. Adapun Founder & Penasihat: Robert Indarji (36), domisili Depok, dan Alfa Dananjati (36), domisili Jakarta Timur. (Kandar).

Facebook Comments Box

Pos terkait