Mencoba Membiakkan Rumput Odot

Membiakkan rumput odot. Foto: Slamet.

Musim hujan telah tiba, saatnya tanaman mulai menghijau, tak terkecuali rumputku yang di kebun. Menjadi peternak di desa itu harus ubet. “Sapa ubet bakale ngliwet”, begitulah ada pepatah, dan saya ubet menanam rumput jenis odot, yang menurut para ahli, nilai gizinya bagus terutama buat sapi.

Pagi ini saya sempatkan melihat-lihat tanamanku, rumput odot di kebun belakang rumah, yang nampak mulai menghijau dan tumbuh subur.

Bacaan Lainnya

Menurut beberapa sumber yang saya baca di beberapa literasi tentang rumput odot, dapat saya tulis kembali di sini berikut ini:

Rumput odot merupakan salah satu jenis rumput yang memenuhi kriteria sebagai salah satu hijauan. Apabila dikembangkan dengan maksimal bisa sebagai sumber hijauan yang ketersediannya bisa kontinyu, berkualitas dan murah.

Saya mendapatkan bibit rumput odot ini dari Dinas Pertanian Gunungkidul lewat pembagian bibit kepada kelompok ternak yang ada dan salah satunya kelompok saya 2 tahun yang lalu.

Rumput odot merupakan salah satu varietas rumput gajah (Pennisetum purpureum). Di luar negeri sering dikenal dengan sebutan Dwarf Elephant Grass atau Mott Elephant Grass. Tanaman ini mampu tumbuh pada saat musim kemarau dengan tanah yang tingkat kesuburannya rendah.

Rumput jenis ini pertama kali ditemukan oleh Dr W Hanna di Georgia USA. Kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Dr Mott dan koleganya di Florida USA. Di Indonesia sendiri, cikal bakal rumput ini dikembangkan pada tahun 2007 oleh tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Kanada yang kemudian dikembangkan di seluruh Indonesia.

Produksi yang cukup tinggi menjadi keunggulan tersendiri bagi rumput odot. Terlebih pada musim penghujan, batang rumput odot terasa lebih lunak sehingga sangat digemari oleh sapi, kambing dan domba.

Keunggulan lain dari rumput odot adalah jumlah nutrisi yang cukup tinggi dibanding rumput gajah. Sebagai ilustrasi, jumlah protein kasar yang ada dalam daun rumput odot mencapai 12-14%, bahkan ada yang mencapai angka 17 %. Di samping itu, tingkat kecernaan rumput odot mencapau 65-70%.

Pada musim penghujan, interval pemotongan antara 30 sampai 40 dengan jumlah anakan rumput odot mencapai 20 anakan pada setiap 2x masa panen.

Itulah sedikit informasi tentang rumput odot. Ini bisa dikembangkan bagi para petani di Gunungkidul, di tanam di tanggul-tanggul tegalan, sebagai tambahan hijauan makanan ternak.

Bagi yang punya lahan lebih luas bisa menanamnya secara khusus terlebih bagi peternak.

Facebook Comments Box

Pos terkait