Suyono menuturkan, asal tidak ada kendala cuaca, setiap hari ia selalu melaut. Pergi melaut biasanya saat subuh sekitar jam 04.00 dan kembali mendarat di Ngrenehan sekitar jam 13.00 sampai jam 14.00. Ia biasanya melaut sampai sejauh 4 mil laut dari garis pantai. Untuk wilayah jelajahnya ia lebih banyak memilih dari Pantai Ngrenehan ke arah barat sampai Parangtritis atau kadang-kadang sampai sebelah selatan Glagah Kulonprogo.
Sekali melaut Suyono menghabiskan BBM bensin antara 10-15 liter. Hasil tangkapan rata-rata setiap hari dalam kisaran 30-40 kg. Namun saat musim sulit ikan, ia pernah mendapatkan hasil kurang dari 20 kg. Meski pernah mendapatkan hasil yang minim, Suyono tidak merasa kapok. Ia mengibaratkan seperti petani yang sedang menghadapi paceklik hasil pertaniannya.
“Musim baik buat nelayan itu pada bulan-bulan berakhiran “ber”, seperti September, Oktober, November, Desember. Pada tahun 2001 saya pernah mendapatkan rejeki nomplok. Saat itu musim mudah mendapatkan ikan, saat itu saya pernah mendapatkan tangkapan ikan tongkol lebih dari 1 kwintal sekali melaut,” tandas Yono. Rejeki yang diperoleh Yono saat mendapatkan hasil tangkapan yang berlebih pada saat itu dipergunakan untuk membeli perlengkapan melaut.
Suyono mengaku, dengan menekuni pekerjaan sebagai nelayan, ia mampu mencukupi kebutuhan keluarganya. Kedua anaknya saat ini sedang bersekolah di salah satu SMP dan SMA di Saptosari. Suyono juga memiliki usaha sampingan berupa warung hasil olahan laut dan warung makan yang melayani wisatawan Pantai Ngrenehan.
“Karena saya tidak memiliki ladang yang luas, saya mengalami dan merasakan sendiri bisa menghidupi keluarga dengan menjadi nelayan. Pantai dan isi laut selatan ini menjadi sumber rejeki bagi keluarga saya,” ungkap Suyono.
Pada saat ini terdapat 130 keluarga yang bekerja sebagai nelayan dengan pangkalan di Pantai Ngrenehan. Sementara itu ada 59 kapal jukung yang biasa beroperasi. Suyono juga mengungkapkan, bahwa kesejahteraan para nelayan Pantai Ngrenehan berangsur semakin membaik.
Bahkan pada saat ini keluarga nelayan rata-rata juga memiliki usaha sampingan penjualan olahan makanan laut atau warung makan. Salah satu nelayan Pantai Ngrenehan lainnya, yaitu Sungeng yang juga menjadi ketua paguyuban nelayan juga memiliki warung makan yang cukup besar di Pantai Ngrenehan, yaitu “Warung Minaku”.
***