Promo di Marketplace Terbukti Ampuh Naikkan Omset Bisnis Kuliner

kuliner
Menu Ayam Taliwang olahan resto milik Maulana Handayani. (dok. Herawindya Istibra Syahda)

SLEMAN, (Seputargk.id),– Ayam Taliwang merupakan salah satu kuliner khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang mengedepankan cita rasa masakan pedas. Rumah makan atau resto Ayam Taliwang saat ini bermunculan di berbagai kota, termasuk DIY.

Pemilik resto Ayam Taliwang di berbagai kota masih berusaha menjaga keaslian cita rasa agar olahannya sama persis dengan daerah asalnya, NTB. Untuk itu, pemilik resto masih mendatangkan bahan langsung dari daerah asal olahan tersebut.

Bacaan Lainnya

Seperti yang dilakukan Maulana Handayani, pemilik Resto Ayam Taliwang di Jalan Kebondalem, Jirak, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DIY ini. Maulana sejak membuka resto selalu mendatangkan bahan utamanya salah satu bumbu dari NTB, berupa terasi.

“Biasanya kami beli secara online. Setidaknya setiap bulan sekali,” kata Maulana.

Meski karakter masyarakat Yogya menyukai kuliner dengan rasa manis dan gurih, menurut Maulana Ayam Taliwang tetap mendapat tempat di hati konsumen utamanya bagi penyuka olahan pedas.

Selain menyediakan Ayam Taliwang yang menjadi menu utamanya, ada beberapa menu pelengkap lain yang disediakan di resto yang ia dirikan tahun 2019, seperti Nasi Goreng, Ayam Geprek, dan beberapa jenis masakan ikan laut.

“Semenjak pandemi COVID-19 omset resto menurun cukup signifikan. Bahkan sempat tutup selama beberapa bulan,” lanjut dia.

Setelah pandemi agak mereda, dirinya kemudian membuka resto Ayam Taliwang kembali. Maulana lantas memilih strategi atau metode pemasaran agar omsetnya beranjak naik. Cara yang dipiliih yakni melakukan pemasaran secara on line.

“Selain meamfaatkan media sosial. Saya juga menjadi mitra pemasar online berbasis digital. Seperti Grab, Gojek, dan Shopee,” ungkap Maulana.

kuliner
(kiri-kanan) Maulana Handayani (Pemilik restoran Ayam Taliwang) bersama Herawindya Istibra Syahda (Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa) (dok. Herawindya)

Agar lebih menarik, berbagai promo ia tawarkan. Intensitas promo bahkan tergolong cukup sering, yakni seminggu sekali.

“Setiap minggunya kita ganti promo. Misalnya, minggu ini ada pembelian minimal Rp50.000 maka ada potongan Rp10.000 hingga Rp15.000,” Imbuhnya.

Dirinya mengakui, promo secara online tersebut sangat membantu resto miliknya pelan-pelan memperbaiki omset yang sebelumnya didapat seperti sebelum pandemi COVID-19.

Penulis: Herawindya Istibra Syahda (Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa)

Facebook Comments Box

Pos terkait