Strategi Penjual Tahu Walik dalam Menaikkan Omset Selama Masa Pandemi

Romadhon Setya Aldhi Pangestu bersama pemilik usaha Tawu Walik, Surya Sunu. (dok. Romadhon)

BANTUL, (Seputargk.id),– Baru seumur jagung, usaha bidang kuliner berupa olahan Tahu Walik yang dirintis Surya Sunu warga Desa Pringgolayan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta menemui wabah COVID-19.

Praktis, Surya punya beban lebih saat merintis pasar olahan kuliner dengan brand ‘Tahu Walik Kres-Kres’ bikinannya. Selain memang baru dalam tahap pengenalan pasar, pandemi COVID-19 dengan berbagai kebijakan pemerintah yang menyusul diterapkan merupakan tantangan yang berat.

Bacaan Lainnya

“Banyak pembatasan, daya beli masyarakat menurun, sementara produk saya belum dikenal luas,” kata Surya belum lama ini saat ditemui di tempat usaha.

Dirinya memanfaatkan teras rumah sebagai tempat jualan. Usaha yang dimulai pada awal 2019 itu dibuka dengan modal Rp300.000.

Selain persoalan pasar sekaligus merebaknya pandemi, resep dan pemilihan bahan baku menjadi kendala lain yang dihadapi Surya. Namun berkat kegigihan, diantaranya dengan banyak melakukan uji coba, dirinya menemukan resep yang pas. Resep yang menghasilkan rasa Tahu Walik sesuai selera pembeli kebanyakan.

“Untuk mengenalkan produk secara lebih luas saya merintis pemasaran secara online. Saat ini tren-nya serba digital,” kata Surya.

Lanjut dia, tak hanya melalui media sosial (Medsos), Tahu Walik Kres-Kres juga menjadi mitra perusahaan teknologi GoFood dan GrabFood. Tak cukup sampai disitu, Surya juga mendaftar menjadi pelapak di marketplace ShoppeFood.

Meski berada pada situasi pandemi, strategi pemasaran secara online diakui Surya mampu mendatangkan banyak pelanggan. Diungkapkan, omset hasil jualan Tahu Walik saat ini mencapai antara Rp2 hingga Rp3 juta.

“Hasilnya meningkat setelah pemasaran online lebih gencar saya lakukan,” tukas  Surya.

Penulis: Romadhon Setya Aldhi Pangestu (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta)

Facebook Comments Box

Pos terkait