Tips dan Trik Mencegah Penularan Penyakit Anthraks

Langkah sederhana seperti kebiasaan cuci tangan dengan baik dan benar bisa cegah penularan wabah antraks. Foto: kompas lifesytle.

Belum lama ini, terdapat belasan warga di Gunungkidul dilarikan ke rumah sakit karena positif terjangkit antraks. Antraks adalah penyakit yang ditularkan dari hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi bakteri antraks. Kendati langka, penyakit antraks bisa menyebabkan kematian. Karena itu, upaya pencegahan secara mandiri dari setiap anggota masyarakat sangat diperlukan agar wabah ini tidak meluas penyebarannya.

Cara Mencegah Penularan Anthraks

Bacaan Lainnya

Penyakit antraks disebabkan oleh infeksi bakteri Bacillus anthracis. Penularan biasanya terjadi ketika kita menyentuh, menghirup, atau memakan sesuatu dari hewan ternak yang terinfeksi. Meski mudah menyebar, antraks tidak menular dari orang terinfeksi.

Untuk bertahan hidup, bakteri antraks menghasilkan spora, yakni sel kecil yang tahan terhadap berbagai gangguan dari lingkungan sekitar. Setelah berada di dalam tubuh, spora menjadi bakteri aktif, memperbanyak diri, menyebar, dan menghasilkan racun.

Kasus antraks kini sudah sangat langka. Namun, antraks tetaplah berbahaya karena begitu penyakit ini muncul kembali, penularannya terjadi dengan sangat cepat. Penyakit ini juga menyebabkan gejala yang parah dan tak jarang menyebabkan kematian.

Guna melindungi diri dari bahaya penyakit antraks, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan upaya pencegahan sebagai berikut:

1. Melakukan Vaksinasi Antraks

Vaksinasi merupakan cara yang efektif untuk mencegah penularan antraks. Akan tetapi, vaksin antraks hingga kini tidak tersedia untuk umum mengingat kasusnya amat langka. Walau demikian, kita tetap bisa memperoleh vaksin antraks di rumah sakit terdekat.

Pemberian vaksin antraks juga diwajibkan bagi orang-orang yang rentan terinfeksi, seperti:

  • Orang yang mengelola peternakan atau memiliki hewan ternak.
  • Orang yang mengolah produk peternakan, terutama di wilayah berisiko tinggi antraks.
  • Dokter hewan atau orang yang pekerjaannya melibatkan hewan.
  • Orang yang meneliti bakteri antraks di laboratorium.
  • Anggota militer yang bertugas di wilayah berisiko tinggi antraks.

Vaksinasi antraks dilakukan sebanyak 5 kali dalam kurun waktu 18 bulan. Selain itu, orang-orang yang berisiko juga perlu mendapatkan vaksin booster satu kali setahun untuk menambah perlindungan terhadap infeksi.

2. Mengonsumsi Antibiotik

Konsumsi antibiotik adalah upaya pencegahan untuk orang-orang yang telah terpapar penyakit antraks. Misalnya apabila kita melakukan kontak dengan hewan ternak, lalu hewan tersebut mati karena antraks.

Kita perlu memperoleh 3 kali vaksin antraks dalam waktu 4 minggu ditambah antibiotik selama 60 hari. Antibiotik yang dikonsumsi bisa berupa ciprofloxacin atau doxycycline. Jika kita alergi terhadap vaksin antraks, kita hanya akan diberikan antibiotik. Yang perlu diperhatikan, mengkonsumsi obat antibiotik tidak boleh secara sembarangan, kita harus berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan di dekat Anda untuk mendapatkan rekomendasi antibiotik yang tepat.

Mencegah Penularan Anthraks di Tempat Kerja

Orang-orang yang bekerja di peternakan, laboratorium, dan tempat-tempat yang rentan terkontaminasi bakteri antraks bisa berperan aktif dalam mencegah penyebaran bakteri ini. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Memastikan lingkungan kerja memiliki ventilasi udara yang baik.
  • Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut saat bekerja.
  • Mencuci tangan menggunakan sabun.
  • Mengenakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang.
  • Mengenakan sepatu khusus untuk bekerja.
  • Menggunakan pelindung mata, sarung tangan, dan masker N-95.
  • Mencuci pakaian yang digunakan saat bekerja dengan detergen.
  • Menjaga kebersihan lingkungan kerja.
  • Tidak membawa barang dari luar lingkungan kerja.

Mereka yang bekerja di lingkungan berisiko juga perlu melakukan upaya pencegahan agar orang-orang terdekatnya terlindung dari penyakit antraks. Misalnya dengan tidak membawa barang dari tempat kerja dan menjelaskan cara mencegah penyakit ini.

Kasus penyakit antraks saat ini mungkin jarang terdengar. Meski demikian, antraks bisa saja muncul kembali bila lingkungan sekitar kita mendukung pertumbuhan bakteri penyebabnya.

Kunci pencegahan antraks adalah menjaga kebersihan lingkungan kerja dan memantau kesehatan hewan ternak di sekitarnya. Jika kita termasuk dalam kelompok berisiko, jangan lupa melakukan vaksinasi secara rutin untuk melindungi diri dan keluarga.

***

Sumber: hellosehat.

Facebook Comments Box

Pos terkait